VISI.NEWS | MEKKAH – Pada tahun 2024, jemaah haji Indonesia menghadapi tantangan berat selama perjalanan ke Tanah Suci.
Update: Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Tanah Suci Capai 225 Orang:
Pada tanggal 22 Juni 2024, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 225 orang. Kebanyakan dari mereka termasuk dalam kategori risiko tinggi, seperti memiliki komorbiditas, riwayat penyakit jantung, stroke ringan, atau usia di atas 55 tahun.
Distribusi kematian jemaah haji terbanyak terjadi di Mekkah, Arab Saudi, dengan rincian sebagai berikut:
Mekkah: 166 jemaah
Madinah: 19 jemaah
Arafah: 6 jemaah
Mina: 31 jemaah
Update Haji 2024:
Pada tanggal 4 Juni 2024, tercatat 39 jemaah haji Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci.
Update Haji 2024 (hingga 22 Juni):
Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat hingga 22 Juni 2024 adalah 225 orang.
Mayoritas kematian jemaah haji disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1. Komorbiditas: Banyak jemaah haji memiliki kondisi medis yang mendasari, seperti penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi. Kondisi ini dapat memperburuk kesehatan mereka selama perjalanan haji.
2. Usia Lanjut: Jemaah yang berusia di atas 55 tahun lebih rentan terhadap komplikasi kesehatan. Perjalanan haji yang melelahkan dan iklim yang berbeda dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka.
3. Kelelahan Fisik: Perjalanan haji melibatkan banyak aktivitas fisik, termasuk berjalan di bawah terik matahari dan beribadah di tempat-tempat suci. Kelelahan dapat memengaruhi sistem kardiovaskular dan kekebalan tubuh.
4. Infeksi: Beberapa jemaah mungkin terpapar infeksi, terutama penyakit pernapasan atau gastroenteritis, selama perjalanan haji.
5. Dehidrasi: Iklim gurun dan aktivitas fisik yang intens dapat menyebabkan dehidrasi, yang berdampak pada kesehatan jemaah.
Penting bagi jemaah haji untuk menjaga kesehatan, mengikuti panduan medis, dan memperhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan selama perjalanan.
@shintadewip