Search
Close this search box.

VISI | Hidup yang Harus Dijalani

Bagikan :

Oleh Idat Mustari

BENAR kata orang bijak,”Hidup adalah bukan yang kita inginkan, melainkan yang harus dijalani.” Hidup bukan tentang apa yang kita inginkan melainkan menghargai apa yang kita miliki.

“Kita diwajibkan belajar bukan diwajibkan pintar. Kita diwajibkan ikhtiar tapi tidak diwajibkan berhasil. Sehebat apapun manusia tidak akan bisa menolak kuasa Allah”. Begitu kata Sang Bijak.

Memang hidup seperti itu. Kadang kita jadi seorang tertuduh meskipun tak melakukannya. Kadang kita dianggap makan duren, bahkan jual duren hanya gara-gara bergaul dengan tukang duren.

Kadang kita berada diposisi sulit terjepit hanya gara-gara orang lain. Kadang kita seperti berada di jalan buntu tak menentu, bahkan di saat itu seringkali sulit menemukan orang untuk ditanya arah jalan. Kenyataan hidup seringkali tak sesuai dengan apa yang kita impikan.

Namun, ternyata itu semua adalah cara Tuhan agar kita berpasrah kepada-Nya. Agar kita segera sujud kepada-Nya. Agar kita segera beristigfar, karena mungkin saja peristiwa yang menyesakan dada, yang menyulitkan diri adalah cara menghapus dosa akibat terasa beratnya lisan berucap memohon ampun kepada-Nya. Tuhan ingin agar kita hanya meminta tolong kepada-Nya tidak ke yang lainnya.

Berpasrah bukan berarti menyerah. Kita harus terus melangkah meskipun harus tertatih-tatih. Percayalah, Tuhan jauh sangat memahami kita meskipun kita sudah kehabisan kata dalam berdoa kepada-Nya.

Dan ternyata ciri seorang muslim itu adalah bisa menerima atas segala sesuatu. Memiliki kemampuan menerima butuh mujahadah yang tidak mudah.

Akhirnya saya tutup dengan satu ayat dari Al-Quran yang seharusnya menyatu dalam keyakinan jiwa.

مَا يَفْتَحِ اللّٰهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۚوَمَا يُمْسِكْۙ فَلَا مُرْسِلَ لَهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Baca Juga :  Jadwal SIM Keliling Kota Cimahi Hari Ini, Jumat 9 Mei 2025

Apa saja di antara rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Fatir : 2)

Wallahu’alam

  • Idat Mustari, S.H., penulis buku ‘Bekerja Karena Allah’, dan Pengurus MUI Kab Bandung

Baca Berita Menarik Lainnya :