Search
Close this search box.

Wali Kota Solo Minta Semua Sekolah Dikosongkan dari Warga Isoter

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menjelaskan tentang pengosongan gedung sekolah dari warga Kota Solo yang menjalani isolasi terpusat, paling lambat akhir Agustus 2021/visi.news/tok suwarto

Bagikan :

VISI.NEWS – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengosongkan seluruh gedung sekolah, yang sejak melonjaknya kasus Covid – 19 digunakan untuk isolasi terpusat (Isoter) bagi warga Kota Solo yang terkonfirmasi positif Covid – 19 dengan gejala ringan.

“Saya minta BPBD tidak menggunakan gedung sekolah lagi untuk isolasi terpusat. Paling lambat akhir Agustus, semua sekolah yang dipakai untuk isoter harus sudah dikosongkan. Nanti, bulan September kita siapkan untuk pembelajaran tatap muka,” ujar Gibran kepada wartawan, seusai rapat koordinasi antara Satgas Covid 19 dengan jajaran Forkompinda, di Bale Manganti Praja, kompleks Balai Kota, Senin (24/8/2021) petang.

Menurut wali kota Solo, berdasarkan evaluasi dalam rapat koordinasi tersebut, kondisi Kota Solo setelah masa berlakunya perpanjangan PPKM level 4, tanggal 23 Agustus 2021, sudah jauh lebih baik.
“Angka kesembuhan menunjukkan indikasi semakin meningkat. Angka yang terkonfirmasi positif juga makin melandai. Meskipun demikian kita tetap harus waspada, kalau muncul gelombang baru. Karena itu saya minta semua pihak jangan kendor, tetap disiplin protokol kesehatan,” jelasnya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Solo, Nico Agus Putranto, menyatakan, jumlah gedung sekolah baik SD maupun SMP yang digunakan untuk isoter semula sebanyak 8 sekolah di 5 kecamatan.
Secara berangsur-angsur warga yang diisolasi dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke rumah masing-masing. Sehingga banyak gedung sekolah yang saat sudah tidak digunakan untuk isoter.

“Sekarang tinggal tersisa 3 sekolah, yaitu SMP Negeri 25, SD Cengklik dan SD Panularan. Jumlah warga yang diisolasi juga tidak banyak, di 2 SD tinggal 24 orang. Bahkan warga yang diisolasi di SMP 25 tinggal menunggu kepulangan,” kata Nico.

Baca Juga :  Pemkot Sukabumi Lakukan Pelepasan 269 Calon Jemaah Haji

Menyinggung sisa warga Kota Solo yang masih harus menjalani isoter, Nico mengungkapkan, mereka diharapkan sudah selesai isolasi pada akhir Agustus 2021 mendatang.

Dalam minggu ini, Satgas Covid – 19 Kota Solo tidak menggunakan lagi gedung sekolah untuk isoter, tetapi akan diarahkan ke lokasi isoter Asrama Haji Donohudan.
“Jumlah warga yang masih harus menyelesaikan isoter tidak banyak. Kalau ada warga yang harus isoter akan kita arahkan ke Asrama Haji Donohudan,” tuturnya.

Kalakhar BPBD Kota Solo itu mengemukakan, pihak Satgas Covid 19 Kota Solo akan tetap menyediakan tempat isoter bagi warga yang terpapar Covid – 19 dengan gejala ringan. BPBD menyiapkan gedung Ndalem Priyosuhartan, aset Pemkot Solo di kawasan Laweyan dan gedung Grha Wisata Niaga di kawasan Sriwedari yang pernah digunakan untuk karantina pemudik lebaran.

“Saat ini yang sudah siap dipakai Ndalem Priyosuhartan untuk 50 – 60 orang. Grha Wisata Niaga sampai akhir Agustus belum bisa digunakan, karena masih dipakai sebagai sentral vaksinasi,” jelasnya lagi.
Selain 2 lokasi yang dapat digunakan sebagai tempat isoter, sambung Nico, sebenarnya ada tempat lain yang juga pernah digunakan untuk karantina pemudik, yakni di Ndalem Djojokusuman dan di Solo Techno Park.

Namun kedua tempat tersebut saat ini tidak bisa dipakai, karena Ndalem Djojokusuman digunakan sebagai markas Brimob dan Solo Techno Park atas perintah wali kota Solo dikembalikan sesuai peruntukannya.@tok

Baca Berita Menarik Lainnya :