VISI.NEWS – Organisasi sosial kemasyarakatan “Perkumpulan Masyarakat Surakarta” (PMS), menyalurkan bantuan sebanyak 9.000 paket beras, masing-masing setara 5 kilogram yang dihimpun dari para pengusaha Tionghoa di Kota Solo.
Sumartono Hadinoto mewakili pengurus PMS, mengungkapkan kepada wartawan, di sela penyerahan bantuan di gedung PMS, Jl. Juanda, Senin (26/7/2021), organisasi sosial kemasyarakatan yang mayoritas anggotanya etnis Tionghoa itu sebagai koordinator pengusaha Tionghoa dalam penyaluran bantuan ke masyarakat lewat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
“Para pengusaha ikut merasakan kesulitan masyarakat yang terdampak Covid – 19. PMS mengkoordinasikan donasi para pengusaha dan menyalurkan dalam bentuk paket beras sebanyak 9.000 paket. Bantuan total 45 ton beras tersebut merupakan gotong royong para pengusaha Tionghoa dalam ikut menanggulangi dampak Covid – 19 di masyarakat,” ujarnya.
Menurut Sumartono, PMS dalam menyalurkan bantuan yang secara simbolis diserahkan Ketua PMS, Wimbo Wicaksono kepada Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, karena Pemkot Solo yang memiliki data warga miskin dan warga terdampak Covid – 19. Berdasarkan pengalaman organisasi Solo Bersama Selamanya (SBS), penyaluran bantuan melalui kecamatan dan kelurahan lebih tepat sasaran.
“Para pengusaha Tionghoa di Kota Solo berkomitmen tetap memelihara tradisi gotong royong dalam menghadapi pandemi Covid – 19. Kami juga akan melanjutkan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid – 19 seperti bantuan yang telah disalurkan sebelumnya,” sambungnya.
Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, ketika menerima secara simbolis bantuan paket beras di gedung PMS, menyatakan, bantuan para pengusaha Tionghoa di Kota Solo menunjukkan kepedulian terhadap dampak pandemi Covid – 19 di masyarakat.
“Atas nama pemerintah kota, saya menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Tionghoa dalam wadah organisasi PMS,” katanya.
Teguh menjelaskan, bantuan paket beras tersebut akan didistribusikan ke masyarakat miskin dan warga terdampak Covid – 19 melalui 5 kantor kecamatan, kemudian pembagiannya kepada masyarakat di 54 Kelurahan melalui kantor kelurahan.
“Saya berharap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak pada masa
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Bantuan tidak hanya diberikan kepada masyarakat, tetapi juga kepada para pedagang yang betul-betul terdampak pandemi,” tutur Teguh.@tok