Search
Close this search box.

Debat Perdana Pilgub NTB 2024: Tiga Paslon Saling Sentil

Tiga paslon pada debat perdana pilgub NTB 2024./visi.news/kpu ntb

Bagikan :

VISI.NEWS | MATARAM – Debat publik pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah usai. Pada debat perdana itu, tiga paslon saling sentil, Rabu (23/10/2024) malam.

Paslon Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) awalnya menyentil sisa utang Pemprov NTB yang mencapai Rp 1,3 triliun. Calon gubernur-wakil gubernur NTB nomor urut 3 itu juga menyoroti penanganan sampah di era kepemimpinan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah.

“Kok ada sisa utang pemerintah senilai Rp 1,3 triliun dan lebih dari Rp 500 miliarnya adalah utang dari pembiayaan kontraktual? Artinya ada persoalan di dalam pembiayaan atau perencanaannya,” kata Iqbal saat sesi tanya jawab debat perdana Pilgub 2024 di Mataram, Rabu (23/10/2024) malam.

Iqbal menilai seharusnya tidak ada sisa utang yang ditinggalkan oleh pemimpin daerah. Menurutnya, nominal utang yang ditinggalkan oleh kepemimpinan Zul-Rohmi dalam lima tahun terakhir cukup fantastis.

Mantan duta besar RI untuk Turki itu lantas menyebut perlunya pimpinan daerah melakukan perencanaan yang baik. Dengan tata kelola keuangan daerah yang tertata rapi, dia berujar, tidak akan ada beban keuangan daerah seperti era Zul-Rohmi.

“Kita harus lakukan perencanaan dan tata kelola (keuangan) yang baik. Jadi, kita tidak memberikan beban keuangan jangka panjang,” sentil Iqbal.

Iqbal lantas menyinggung program zero waste di era Zul-Rohmi yang kini menjadi dua lawannya dalam Pilgub NTB 2024. Menurutnya, penanganan sampah di NTB masih jauh dari zero waste.

“NTB ini masih darurat sampah, saya lihat dari barat ke timur, sampah masih banyak. Terlebih lagi pada tempat-tempat wisata di NTB. Saya pikir, program (zero waste) ini tidak dipersiapkan dari hulu ke hilir, sehingga terjadi banyak gap, dan kekosongan di sana-sini,” pungkasnya.

Baca Juga :  Jadi Tersangka, Oknum Pegawai Komdigi Diduga Tak Blokir Situs Judi Online

Respons Zulkieflimansyah
Calon gubernur NTB nomor urut 2 Zulkieflimansyah merespons sentilan Iqbal terkait utang kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

“Utang SMI itu bukan utang biasa. Jadi utang SMI itu semua daerah itu diberikan oleh pemerintah pusat ke daerah,” ungkap Zul.

Zul merupakan Gubernur NTB 2018-2013. Menurut dia, pemerintah pusat memiliki kewenangan memberikan utang kepada daerah-daerah yang dinilai bisa melunasinya. Utang tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur di NTB.

“Bukan karena miskin kita (Pemprov NTB) berutang. Jadi ada proyek strategis seperti jalan raya bahkan rumah sakit. Kita dianggap bisa mengembalikan makanya dikasih berutang,” imbuh politikus PKS itu.

Zul menyebut utang Rp 1,3 triliun itu tidak menjadi beban bagi masyarakat NTB. Dalam kesempatan itu, ia pun meminta Sitti Rohmi Djalilah untuk ikut menjelaskan utang Pemprov NTB yang ditanyakan Iqbal.

Jawaban Rohmi
Setelah itu, calon gubernur NTB nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalillah juga menjawab sentilan Iqbal. Seperti diketahui, Rohmi menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB 2018-2023 mendampingi Zulkieflimansyah.

Rohmi menyebut alokasi anggaran bukan wewenangnya saat masih menjabat sebagai Wagub NTB. Dia pun menuturkan NTB dilanda gempa dan pandemi COVID-19 saat masa awal kepemimpinan Zul-Rohmi.

“Memang kalau kita bicara APBD pada saat kami menjabat memang kondisi awalnya adalah gempa dan COVID. Tapi memang kalau berbicara masalah alokasi anggaran, tentu itu bukan wewenang saya sebagai seorang wakil gubernur,” kata Rohmi menjawab pertanyaan Iqbal saat debat perdana di Mataram, Rabu (24/10/2024) malam.

Menurut Rohmi, persoalan utang harus dilihat lebih komprehensif berdasarkan situasi saat itu. Ia pun berulang kali menegaskan saat itu dirinya adalah wakil gubernur.

“Tetapi tidak bisa 100 persen kita salahkan masalah utang. Karena kita tahu kondisinya, tiga tahun itu, dalam kondisi bencana. Sehingga mungkin 1,5 tahun ada hal yang krusial sehingga utang membentak. Tapi yang jelas saya kan wakil,” ujar Rohmi diikuti teriakan pendukungnya.

Baca Juga :  Jadwal Shalat Untuk Daerah Bandung dan Sekitarnya, Senin 28 Oktober 2024

Zul Sentil Balik Iqbal
Zulkieflimansyah lantas menyentil balik Lalu Muhamad Iqbal. Menurut Zul, menjadi gubernur NTB sangat berbeda dengan menjadi dubes seperti yang telah dijabat oleh Iqbal.

“Saya sampaikan. Jadi Gubernur itu beda dengan jadi dubes. Meritokrasi itu penting, tetapi kadang-kadang (pejabat publik) yang dipilih oleh masyarakat menyediakan toleransi dan kelenturan,” ujar Zul menanggapi jawaban Iqbal soal birokrasi di NTB.

Zul mengatakan sistem di pemerintahan NTB tidak boleh terlalu saklek. Selain itu, Zul juga beranggapan jika sistem itu harus lentur.

“Jangan tendang sistem terlalu keras, karena nanti sistem akan menendang balik lebih keras,” ungkap Zul.

Sentilan Zul berawal ketika Iqbal mendapatkan undian pertanyaan mengenai sistem merit yang sudah dibuat panelis. Pernyataan yang didapatkan Iqbal adalah bagaimana mewujudkan sistem merit di tengah pemerintahan NTB yang masih mengedepankan proses kedekatan dalam menempatkan orang di birokrasi.

Iqbal merespons pertanyaan itu dengan senang. Sebab, ia 28 tahun menghabiskan waktu atau karier sebagai birokrat dan bisa menjadi eselon II, eselon I, bahkan dubes karena diuntungkan oleh merit system.

“Dan saya ini datang dari pulau yang jauh, bukan siapa-siapa, tidak punya ordal (orang dalam), masuk ke Kementerian Luar Negeri, alhamdulillah bisa jadi eselon I paling muda, eselon II juga paling muda, alhamdulillah, dan bisa jadi dubes juga paling muda,” ujar Iqbal.

Menurut Iqbal, hal tersebut bisa terjadi karena meritokrasi. Oleh karena itu, sebagai orang yang diuntungkan oleh sistem merit, Iqbal berjanji akan menghadirkan hal tersebut di birokrasi pemerintahan NTB.

“Kalau saya adalah orang yang diuntungkan oleh meritokrasi, maka tidak dilakukan lagi, saya ingin melihat seluruh birokrasi di pemerintah provinsi di NTB juga merasakan indahnya meritokrasi. Dan kami akan wujudkan komitmen itu, memastikan agar setiap orang termotivasi untuk maju, agar setiap orang termotivasi untuk melakukan yang terbaik di dalam memberikan pelayanan kepada publik,” jelas Iqbal.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Subianto Hadiri KTT APEC dan G20 di Peru dan Brasil, Wakil Presiden Gibran Melaksanakan Tugas di Dalam Negeri

“Ini adalah komitmen Iqbal-Finda dan itu termaktub dengan jelas di dalam misi kami nomor tiga. Meritokrasi adalah salah satu esensi dalam upaya kami untuk memperbaiki birokrasi,” imbuh mantan Dubes RI untuk Turki itu.

Pernyataan Iqbal itu kemudian ditanggapi oleh dua paslon lainnya, termasuk Siti Rohmi Djalillah. Seusai Rohmi menanggapi, barulah kesempatan diberikan kepada Zul. Zul kemudian menyentil Iqbal jika menjadi gubernur berbeda dengan menjadi dubes.

Baca Berita Menarik Lainnya :