VISI.NEWS – Arab Saudi akan mengadakan ibadah haji dalam “kondisi khusus” untuk melindungi para jemaah dari penyebaran Covid-19, juru bicara Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan pada Minggu (9/5/2021).
“Otoritas kesehatan di Kerajaan terus menilai situasi dan mengambil semua tindakan untuk memastikan keamanan semua,” kata juru bicara itu dalam konferensi pers, dilansir dari Al Arabiya, Senin (10/5/2021).
Dia juga mengatakan hal lebih rinci berkaitan dengan mengenai rencana operasional haji tahun ini akan diumumkan “di lain waktu”.
Tahun lalu, Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan sejumlah kalangan terbatas dari mereka yang tinggal di negara itu, dan yang memenuhi kriteria tertentu, untuk berpartisipasi dalam ritual ibadah haji, yang merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima yang diwajibkan bagi Muslim yang sehat setidaknya sekali seumur hidup mereka.
Mereka yang berhasil meendapatkan kuota haji, dipilih secara acak melalui sistem undian otomatis , tanpa keterlibatan manusia, menurut Menteri Haji dan Umrah tersebut.
Sebelum pelaksanaan ibadah haji, mereka yang mendapat kesempatan ibadah haji tahun lalu diharuskan mengisolasi diri di rumah selama tujuh hari sebelum tiba di Mekah, sebagai bagian dari persyaratan untuk ikut menunaikan ibadah haji.
Watch: #Hajj pilgrims in Saudi Arabia arrive in Mecca to perform the final “tawaf,” or circumambulation ritual – when Muslims walk around the Kaaba seven times – as the final day of this year's Hajj nears completion under strict #coronavirus measures.https://t.co/PgiH6Q3YD6 pic.twitter.com/6AS0G8lrDq
— Al Arabiya English (@AlArabiya_Eng) August 2, 2020
Para peserta kemudian dikarantina di hotel yang ditentukan hingga dimulainya ritual ibadah haji tersebut.
Jemaah diangkut dalam kelompok yang jumlahnya ditentukan setiap hari, sementara setiap 50 orang didampingi oleh seorang pemimpin kesehatan untuk memastikan langkah-langkah keamanan, termasuk mengenakan masker dan jarak sosial , dilaksanakan setiap saat.@m purnama alam