VISI.NEWS | BANDUNG -Dalam menyongsong Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang akan datang, TB Raditya Indrajaya, atau yang lebih akrab disapa H. Didit, tokoh muda yang dikenal dengan gagasan progresifnya, menyerukan pentingnya sosok pemimpin yang tak hanya memiliki visi pembangunan, namun juga mampu menjaga keseimbangan di tengah tantangan modernisasi dan keberagaman masyarakat Jawa Barat.
H. Didit menekankan bahwa pemimpin ideal bagi Jawa Barat harus memiliki kemampuan memadukan empat pilar harmoni yang esensial bagi kemajuan, stabilitas, dan keberlanjutan provinsi terbesar di Indonesia ini.
Menurut H. Didit, pemimpin yang baik harus mampu menciptakan sinergi antara empat dimensi penting yang ia sebut sebagai “Empat Harmoni Jawa Barat,” yaitu keseimbangan dalam arah pembangunan, kepedulian terhadap elemen alam, keberlanjutan hubungan sosial, dan pengelolaan siklus kehidupan rakyat.
1. Harmoni dengan Arah Mata Angin: Membangun dari Semua Penjuru
“Seorang pemimpin yang layak memimpin Jawa Barat harus memiliki wawasan yang luas dan pendekatan yang holistik dalam membangun provinsi ini. Dari utara yang urban hingga selatan yang agraris, dari timur yang industri hingga barat yang pariwisata, pembangunan harus merata. Pemimpin yang hanya fokus pada satu bagian atau satu sektor akan gagal memahami kompleksitas Jawa Barat. Dibutuhkan kepemimpinan yang bisa menjaga keseimbangan pembangunan di setiap wilayah, memastikan bahwa semua daerah mendapat akses yang sama terhadap sumber daya, infrastruktur, dan kesempatan ekonomi,” jelas H. Didit.
Ia menegaskan bahwa pembangunan harus dilandasi prinsip keadilan spasial, sehingga tak ada daerah yang tertinggal, baik di kota besar maupun di desa terpencil.
2. Harmoni dengan Elemen-Elemen Alam: Pembangunan yang Berkelanjutan
Krisis lingkungan global telah mengingatkan kita bahwa pertumbuhan ekonomi yang mengabaikan keberlanjutan akan membawa bencana. H. Didit menegaskan, “Jawa Barat adalah provinsi yang sangat kaya akan sumber daya alam. Pemimpin Jawa Barat harus memiliki visi yang jelas tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam. Pembangunan yang tidak menghancurkan lingkungan, namun justru mengintegrasikan elemen-elemen alam seperti tanah, air, udara, dan api dalam setiap kebijakan.”
H. Didit menegaskan, pemimpin yang dicari adalah seseorang yang memahami bahwa pembangunan tanpa memperhatikan lingkungan akan menghancurkan masa depan Jawa Barat. Pemimpin masa depan harus berani mengambil langkah strategis untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, deforestasi, dan degradasi lingkungan yang terus mengancam kualitas hidup rakyat.
3. Harmoni dalam Empat Pilar Kehidupan: Spiritualitas, Keluarga, Masyarakat, dan Alam
“Pemimpin yang dibutuhkan Jawa Barat adalah sosok yang memahami pentingnya menjaga keseimbangan di antara empat pilar utama kehidupan: spiritualitas, keluarga, masyarakat, dan alam. Dalam masyarakat Sunda, spiritualitas bukan sekadar ibadah, melainkan juga penghormatan terhadap alam, keluarga, dan masyarakat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan,” ujar H. Didit.
Menurutnya, pemimpin masa depan harus mampu menjaga keseimbangan ini dengan kebijakan yang memupuk nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. “Jawa Barat tidak hanya membutuhkan pemimpin yang membangun infrastruktur, tetapi juga membangun manusia dan masyarakat yang harmonis.”
4. Harmoni dalam Siklus Kehidupan: Memastikan Keadilan Sosial di Setiap Fase Kehidupan
Di dunia yang semakin dinamis, H. Didit menyoroti pentingnya pemimpin yang mampu memahami siklus kehidupan rakyat. “Seorang pemimpin harus memastikan keadilan sosial di setiap tahap kehidupan warganya, dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut,” tegasnya.
Dalam hal ini, H. Didit menjelaskan bahwa pemerintah harus hadir di setiap fase kehidupan warga. “Mulai dari pendidikan berkualitas sejak dini, layanan kesehatan yang merata, hingga penyediaan lapangan pekerjaan yang adil serta jaminan sosial bagi warga senior. Siklus kehidupan ini harus dikelola dengan hati-hati agar tidak ada satu pun generasi yang tertinggal.”
H. Didit mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan bahwa figur pemimpin Jawa Barat yang dibutuhkan bukan hanya yang cerdas dan berpengalaman, tetapi juga yang mampu menjaga empat harmoni ini sebagai fondasi kepemimpinannya. “Jawa Barat memerlukan pemimpin yang bukan sekadar mengejar pembangunan fisik, tetapi juga mampu menciptakan keseimbangan dalam hubungan antar manusia, antara manusia dan alam, serta dalam pertumbuhan spiritual dan moral masyarakat.”
Dengan empat pilar harmoni ini, TB Raditya Indrajaya optimistis bahwa Jawa Barat akan terus berkembang sebagai provinsi yang maju namun tetap menjaga kearifan lokal, nilai-nilai tradisional, dan keberlanjutan untuk generasi mendatang.
@uli