VISI.NEWS – Hujan yang mengguyur seharian mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah di Kampung Sukahurip, Desa Cikalong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (5/10). Akibatnya, sebanyak 20 kepala keluarga (KK) atau sekitar 50 jiwa diungsikan.
“Longsor terjadi sekira pukul 14.00 WIB, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Adapun kerugian materi belum bisa ditaksir,” kata Kepala Seksi Trantib Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Wawan.
Menurut Wawan, selain mengancam perumahan, material longsor juga mengakibatkan puluhan kolam, kebun, saluran irigasi dan sumber mata air tertutup. Meski demikian, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun pergerakan tanah masih terus terjadi. Ada puluhan rumah yang terancam dari pergerakan tanah tersebut dan satu unit sepeda motor tertimbun material.
Saat ini petugas dari kecamatan, jajaran Muspika dan aparat pemerintahan desa, sudah mengungsikan 20 KK atau 50 jiwa ke lokasi yang lebih aman.
“Masih ada beberapa rumah yang masih bertahan di lokasi, namun jika hujan terus terjadi dipastikan mereka akan diungsikan ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.
Dikatakan Wawan, intensitas hujan cukup tinggi sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan tanah. Meski sebagian warga sudah diungsikan, anggota dari TNI, Polsek, kecamatan dan desa serta bersama warga melakukan ronda. Karena pergerakan tanah masih terjadi, meski dengan skala kecil.
Petugas juga mengimbau warga supaya menjauh dari lokasi yang berpotensi terjadinya longsor akibat pergerakan tanah karena pergerakan masih terjadi dan berbahaya.
“Lokasi sudah diberi garis polisi agar masyarakat setempat tidak melakukan aktivitas, terutama berkebun dan bertani di lokasi pergerakan. Kedalaman longsoran itu sudah mencapai 4 hingga 5 meter dengan panjang antara 30-l hingga 40 meter,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dusun setempat, Teti mengatakan petugas sudah mengevakuasi 20 KK dengan jumlah 50 jiwa ke lokasi yang lebih aman. Mereka diungsikan agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.
Material longsoran berupa tanah bercampur bebatuan kecil, terus bergerak ke bawah hingga menutup sumber mata air, kolam ikan, perkebunan dan persawahan.
“Sudah langsung dilaporkan ke pemerintah daerah termasuk BPBD Kabupaten Tasikmalaya. Akan tetapi, sekarang ini para pengungsi yang telah menempati rumah tetangga dan saudaranya sangat membutuhkan tenda termasuk air minum hingga makanan karena rumah mereka kini terancam tanah longsor,” ungkapnya. @arn