Search
Close this search box.

Mereka yang Kurang Beruntung Menceritakan Kisah Ketahanan Iklim Mereka

ilustrasi oleh Michael Joiner, 360info, gambar melalui Grab, Polina Kuzovkova dan Manoj Kulkarni

Bagikan :

  • Perempuan, lanjut usia, dan penyandang disabilitas merupakan kelompok paling rentan yang terkena dampak perubahan iklim

Oleh Ria Ernunsari (360info)

PERUBAHAN iklim memperburuk bencana dan berdampak pada mata pencaharian sehingga membangun ketahanan iklim melibatkan pemanfaatan faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik.

Krisis iklim berdampak pada kita semua. Namun beberapa anggota masyarakat terkena dampak yang lebih parah dibandingkan yang lain.

Melalui sudut pandang perempuan, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas, laporan khusus ini menyajikan kisah-kisah pribadi tentang bagaimana perubahan iklim mempunyai dampak yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kehidupan mereka.

Di sini, kami fokus pada kehidupan manusia di negara yang jarang membahas perubahan iklim – Indonesia.

Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Gempa bumi, gunung berapi, siklon tropis, banjir, kebakaran hutan dan tsunami sudah sering terjadi namun kesadaran akan mitigasi bencana masih relatif rendah.

Banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bencana alam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, menganggap kerusakan atau korban jiwa sebagai hal biasa dan tidak memerlukan upaya mitigasi.

Perubahan iklim memperburuk parahnya banyak bencana yang terjadi. Meski tidak terjadi bencana, perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim berdampak pada pertanian dan perikanan.

Hal ini berdampak besar terhadap penghidupan para petani dan nelayan. Kegagalan panen, kesulitan keuangan dan masalah kesehatan menyusul. Kelompok rentan seperti orang lanjut usia, perempuan, dan penyandang disabilitas adalah kelompok yang paling terkena dampaknya.

Penyandang disabilitas menghadapi serangkaian tantangan khusus karena kebutuhan pengasuhan, terbatasnya mobilitas (baik fisik maupun sosial), dan potensi tantangan dalam mengambil tindakan pencegahan.

Perempuan berisiko karena distribusi tanggung jawab perawatan dan kekuasaan yang tidak merata dalam rumah tangga mereka sehingga berdampak pada kapasitas mereka untuk merespons peristiwa iklim.

Baca Juga :  Beckham: Gol di Liga 1 Melawan Semen Padang Sangat Spesial, Kenang Momen 2017

Para lansia semakin rentan terhadap dampak perubahan iklim karena faktor-faktor seperti berkurangnya mobilitas, meningkatnya kebutuhan perawatan, dan menurunnya tingkat kesehatan, yang secara kolektif berkontribusi pada peningkatan morbiditas dan mortalitas.

Membangun ketahanan iklim berarti memanfaatkan faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik serta mengatasi hambatan yang memengaruhi cara individu terhubung dan merespons kerentanan lingkungan.

Ketahanan iklim mencakup kapasitas dan kemampuan beradaptasi sistem dan individu untuk menyesuaikan diri di tengah perubahan yang sedang berlangsung. Ketahanan lebih dari sekedar penghindaran kerentanan; itu mencakup seluruh kapasitas sistem.***

Baca Berita Menarik Lainnya :