VISI.NEWS – Polres Batang Jawa Tengah, menutup objek wisata di seluruh Kabupaten Batang Jateng untuk sementara waktu. Alasan penutupan itu untuk mencegah terjadinya kerumunan dan timbul klaster baru Covid-19 dari kalangan wisatawan domestik maupun luar daerah.
“Semua tempat wisata di Batang hari ini kami tutup karena diprediksi terjadi lonjakan pengunjung hingga empat kali lipat,” kata Kapolres Batang, AKBP Edwin Louis Sengka, saat melakukan penyekatan bagi wisatawan di pintu gerbang objek wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang, Minggu (16/5/2021).
Kapolres Batang, AKBP Edwin Louis Sengka, didampingi Dandim 0736/Batang Letkol Arh. Yan Eka Putra, melakukan penyekatan di beberapa tempat objek wisata Batang, termasuk di pintu gerbang objek wisata Pantai Sigandu Kabupaten Batang.
“Dengan dibantu Satgas Covid-19 Batang dan Kodim 0736/Batang, kami melakukan penyekatan dan meminta wisatawan untuk memutar balik arah kembali ke rumah masing-masing,” kata Kapolres Batang.
Edwin menerangkan, penutupan ini dilakukan untuk mencegah kerumunan yang dimungkinkan menimbulkan klaster baru.
“Ini juga sejalan dengan perintah Kapolda dan Pangdam untuk menutup objek wisata agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyebaran pandemi,” terangnya.
Ia melanjutkan, meski ada pengunjung yang berusaha menerobos, para petugas sudah melakukan penyekatan dan meminta mereka untuk pulang ke rumah.
“Yang penting kami upayakan pengunjung tidak sampai masuk ke objek wisata,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Batang Kota, Siti Ghoniah mengatakan, pihaknya akan bersikap tegas ke semua objek wisata yang ada di Batang selama masih pandemi. Kami juga akan melakukan penutupan untuk menghindari terjadinya kerumunan dan klaster baru.
“Penutupan ini kami dukung karena di Kecamatan Batang khususnya masih tinggi angka positif Covid-19,” ungkapnya.
Dikatakan Siti Ghoniah, objek wisata di Kecamatan Batang yang ditutup meliputi Pantai Sigandu, THR Kramat, Batang Dolphin Center, Kolam Renang Karanganyar, Gajah Mada Sport, dan Sendang Sari.
“Para pengunjung harus putar balik karena untuk sementara seluruh objek wisata ditutup agar mengurangi angka positif Covid-19,” tuturnya.
Sementara, Manajer Operasional Batang Dolphin Center, Oktavianus Bagus Wijaya Danu mengungkapkan, para pelaku pariwisata merasa sedikit kecewa karena adanya penutupan seluruh objek wisata. Hal itu karena libur Lebaran pada umumnya dimanfaatkan untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah, dengan banyaknya wisatawan.
“Ini disebabkan masyarakat terlalu bersemangat untuk berlibur di luar rumah. Jadi ada kekhawatiran timbulnya klaster baru di pariwisata yang selama ini belum pernah muncul,” jelasnya.
Ia melanjutkan, pihaknya juga telah berupaya mematuhi peraturan Pemkab untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan. Namun setelah ada kebijakan penutupan objek wisata, pihaknya pun harus mematuhinya.
“Kami tetap berpikir optimis objek wisata tetap akan berjalan sebagaimana mestinya di kemudian hari,” harapnya.
Salah satu pengunjung, Ari dari Kajen Pekalongan, mengaku kecewa atas penutupan objek wisata tersebut, karena dirinya bersama keluarganya berharap di hari libur Lebaran tahun ini bisa berwisata di Pantai Sigandu.
“Aduh Mas kenapa ditutup wisatanya, kan sudah jauh-jauh datang nggak jadi. Tapi ya gimana lagi, terpaksa pulang atau kalau ada yang buka ya saya cari biar bisa piknik,” pungkasnya. @zam