Otje Djunjunan, Wali Kota Bandung yang Dekat dengan Pemuda

Editor Pemerintah Kota Bandung menamakan aula di Gelanggang Generasi Muda Jalan Merdeka dengan Aula Otje Djundjunan./via bandung.go.id/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | KOTA BANDUNG -Pemerintah Kota Bandung menamakan aula di Gelanggang Generasi Muda di Jalan Merdeka dengan “Aula Otje Djundjunan”.

Tahu ‘kan Anda siapa Otje Djundjunan? Almarhum Otje Djundjunan adalah Wali Kota Bandung ke-8 yang memimpin Kota Bandung pada periode 1971 – 1976.

Otje dikenal sangat aktif dalam dunia kepemudaan. Ia dikenal sebagai inisiator wadah kepemudaan untuk mengembangkan potensi pemuda pemudi dengan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama, dan antar-golongan.

Sejumlah sumber menyebutkan, Otje Djunjunan merupakan anak dari Dr Djunjunan Setiakusumah, seorang dokter dan politikus yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan Pasundan.

Otje mengenyam pendidikan di sekolah tinggi teknik pada masa Hindia Belanda.

Ia juga sempat menyenyam karier di dunia militer. Pada masa penjajahan Jepang, Otje menjadi anggota Organisasi Paramiliter Peta (Pembela Tanah Air) dan mengikuti pendidikan perwira Peta.

Seusai masa penjajahan Jepang, Otje bergabung dengan tentara Indonesia dan menjadi komandan seksi pada Divisi Siliwangi. Pasukan pimpinannya sempat terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan khusus Belanda pada April 1949.

Otje lalu ditempatkan menjadi komandan kompi pada Batalyon Infanteri 312 setelah bertugas sebagai komandan seksi. Usai pengakuan kedaulatan pada tahun 1950, Otje terus bertugas di Angkatan Darat.

Ia sempat dikaryakan sebagai Wali Kota Bandung, dari tanggal 11 Januari 1971 hingga 19 Januari 1976, sebelum kembali lagi bertugas di militer sebagai asisten V/ territorial Kepala Staf Daerah Militer Siliwangi.

Seletah bertugas sebagai asisten, ia dipindahkan ke Komando Resort Militer (Korem) 062/Tarumanegara untuk menjabat sebagai komandan Korem tersebut pada tanggal 18 Februari 1978 hingga 1980.

Setelah itu ia kembali bertugas di Kodam Siliwangi sebagai Kepala Staf Garnius Bandung hingga pensiun dari kemiliteran pada tahun 1982. Ia wafat pada 11 April 1986. @fen/sumber: bandung.go.id

Baca Juga :  Fly Over Kopo 100 Persen Selesai, Rabu Malam Ini Siap Diuji Fungsi

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

REFLEKSI | Membaca Isyarat Ayat Kauniyah

Jum Mei 20 , 2022
Silahkan bagikanOleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn. KAUNIYAH adalah ayat-ayat berupa tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang ada di alam sekitar kita, ia ada, namun tersembunyi tak menampakkan diri secara gamblang, sifatnya sesuatu yang samar. Bersembunyi ia dalam cahaya yang terang benderang. Sehingga sulit di fahami, tidak terbaca, tidak terdeteksi, dan bagi […]