VISI.NEWS | BALEENDAH – Pasar Tonggeng (Pastong) menjadi fenomena yang menyeruak di berbagai daerah khususnya di Jawa Barat. Dengan hadirnya Pasar Tonggeng, masyarakat konsumen tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk transport, karena “pasar”-nya sendiri yang datang ke depan rumah warga.
“Dengan adanya Pastong, kita memang jadi tidak repot untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Kadang kita sambil jalan-jalan dengan suami atau anak ke Pastong,” ujar Umi Maryamah (59) saat berbelanja di Pastong depan Komplek Bumi Baleendah Asri (BBA), Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (30/4/2023) pagi.
Bagi pedagang, Pastong sangat menguntungkan dibandingkan dengan jualan di Pasar Tradisional, karena omset jualannya bisa berlipat ganda. “Saya di pasar (pasar tradisional) punya kios, tapi omset penjualan tidak 10 persennya jualan di Pastong. Asal rajin buka di beberapa Pastong yang ramai, barang dagangan kita akan cepat habis,” ujar Aisyah (37).
Aisyah dan suaminya dari hari Senin-Jumat full jualan ragam jenis pakaian di beberapa Pastong. Dari hasil usahanya, ia sudah memiliki empat unit rumah yang tidak berjauhan dengan toko kelontong yang dimilikinya, kendaraan pribadi keluaran terbaru, dan anak sulung yang sebentar lagi lulus program magister di Yogyakarta. Bahkan, tahun ini ia dan suaminya akan berangkat ke tanah suci pada kelompok terbang (Kloter) pertama.
“Alhamdulillah, saya hanya menjalankan pesan orang tua, agar usaha apapun yang dijalankan jangan pernah meninggalkan ngajar ngaji buat anak-anak,” ujar Aisyah yang sudah punya kobong sendiri dengan puluhan santri anak-anak nya ini.
Hal yang sama diungkapkan oleh Carsono, S.H., advokat yang memilih jualan kerupuk mentah di Pastong ini. Ia menyebutkan dalam sekali jualan omsetnya bisa berkisar antara Rp. 500 ribu sampai Rp. 1,2 kita.
“Saya merasa pendapatan dari jualan ini lebih berkah seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Mangkanya, usaha ini tidak pernah saya tinggalkan,” ujar advokat yang tidak pernah pasang tarif pada kliennya ini kepada VISI.NEWS di Pastong depan Komplek BBA, Minggu pagi.
Nandang, Ojeg Pangkalan (Opang), juga mengungkapkan hal yang sama. Tiap hari Minggu ia dengan istri dan anak-anaknya jualan susu murni yang diambil dari Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. “Lumayan, setiap minggu jualan susu murni bisa mencapai Rp 1 juta, karena sekarang ini sudah banyak pelanggan,” ujarnya.
Dia mengatakan, meski cukup melelahkan dari mulai mengambil susu ke Arjasari, menyiapkan dagangan, sampai melayani konsumen namun seimbang dengan penghasilan yang didapatkannya. @alam