Pedagang di Cianjur Keluhkan Kesulitan Kirim Hewan Kurban Akibat PPKM Darurat

Editor Petugas dari Keswan Kesmavet melakukan pemeriksaan hewan kurban yang siap jual./visi.news/zaahwan aries
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Pedagang hewan kurban di Cianjur, Jawa Barat, mengalami penurunan penjualan hingga 50 persen dibandingkan hari raya kurban tahun lalu.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat membuat pedagang kesulitan untuk mengirimkan pesanan yang akhirnya dibatalkan.

Pedagang sekaligus pembudidaya kambing di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Cecep HD saat dihubungi Kamis (15/7/2021), mengatakan saat hari raya kurban pada awal pandemi tahun lalu, dia masih bisa menjual kambing hingga 80 ekor yang dikirim ke pemesan di Jakarta. Hewan kurban itu ditawarkan secara online.

“Sejak awal bermain di budidaya kambing, saya menawarkan secara online, tahun lalu pesanan untuk ke Jakarta, lima hari menjelang hari raya sudah mencapai 80 ekor, namun tahun ini lima hari menjelang baru 40 ekor dan banyak yang membatalkan pesanan,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Cecep mengatakan, selama penerapan PPKM Darurat, pihaknya mengalami berbagai kendala untuk mengantarkan pesanan karena banyak penyekatan dan penutupan jalan mulai dari Bogor hingga Jakarta, ditambah banyak panitia kurban meniadakan penyembelihan.

Sehingga tingkat penjualan kambing yang dibanderol mulai dari Rp 2.600.000 per ekor untuk ukuran biasa dan Rp 9.000.000 per ekor untuk ukuran super, mengalami penurunan. Bahkan ungkap dia, banyak pedagang kambing kurban yang belum menjual sama sekali meski menjelang hari raya tinggal 5 hari.

“Untuk meningkatkan penjualan, tidak sedikit pedagang yang membanting harga mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta, dengan harapan hewan kurban laku terjual. Selama PPKM Darurat ini, sudah jelas membuat penjualan hanya bisa dilakukan secara online,” katanya.

Hal senada terucap dari pedagang hewan kurban lainnya di Kecamatan Cilaku yang baru menjual 20 ekor kambing pesanan dari warga sekitar. Biasanya sepekan menjelang, penjualan sudah mencapai 50 ekor.

Baca Juga :  FILM | Golden Globes Kembali Digelar Setelah Banyak Tuduhan Skandal

“Tahun ini, memang cukup sulit untuk menjual sepuluh ekor per hari karena membuka lapak di pinggir jalan dilarang, namun kami menyadari karena penularan corona sedang tinggi. Untuk penjualan kami mengendalikan dari relasi yang sudah menjadi langganan dan beberapa dari online,” kata pedagang di Kecamatan Cilaku, Neng Irma.@mpa/mdk

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

KHUTBAH JUMAT: Tujuan Ibadah Kurban

Jum Jul 16 , 2021
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Allah SWT berfirman: “DAN bagi tiap-tiap umat Kami jadikan tempat berkurban (supaya dia berkurban) agar mereka mengingat nama Allah atas apa-apa yang telah direzekikan kepada mereka dari binatang ternak, maka Tuhanmu itu ialah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kepadaNya kamu berserah diri, dan berilah kabar gembira (hai, […]