VISI.NEWS | SURABAYA – Langkah cemerlang diambil oleh Pemerintah Kota Surabaya di bawah pimpinan Wali Kota Eri Cahyadi dalam upaya penghematan anggaran sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan. Wali Kota Eri telah mengumumkan konversi kendaraan dinas operasional Pemkot Surabaya dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan bermotor listrik menggunakan sistem sewa. Langkah ini dinilai lebih efisien secara biaya dibandingkan membeli kendaraan baru.
“Kami melihat, jika membeli kendaraan baru dan melakukan perawatan sendiri, biayanya lebih mahal. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menyewa kendaraan saja,” terang Wali Kota Eri pada Selasa (18/6/2024).
Setelah perhitungan yang cermat, Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa biaya pengadaan kendaraan dengan sistem sewa sangat menguntungkan. “Jika biaya sewanya lebih murah atau sama dengan kendaraan konvensional, kami pasti akan menggunakan mobil listrik. Kami berencana mengganti seluruh kendaraan dinas,” tambahnya.
Kendaraan yang akan diganti mencakup yang digunakan oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat, serta kendaraan untuk perjalanan dinas Wali Kota Eri sendiri. Pemkot Surabaya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp6 miliar untuk pengadaan ini dan diperkirakan akan mengganti sebanyak 70 unit kendaraan dinas.
“Infrastructure Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga akan kami siapkan terlebih dahulu, bekerjasama dengan PLN,” jelas Wali Kota Eri. Selain itu, Pemkot juga sedang melelang kendaraan dinas yang sudah berumur lebih dari 7 tahun melalui KPKNL.
Syamsul Hariadi, Pelaksana harian (Plh) Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa dan Administrasi Pembangunan, menekankan bahwa pengadaan kendaraan listrik ini sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2022 mengenai penggunaan kendaraan listrik di instansi pemerintah. Selain pembelian dan sewa, Pemkot Surabaya juga melakukan konversi motor bensin menjadi motor listrik.
Pemkot Surabaya tengah menjajaki harga sewa kendaraan listrik untuk memastikan biaya lebih murah dari kendaraan konvensional. Jika kendaraan konvensional seperti Innova harganya sekitar Rp15-16 juta per bulan, kendaraan listrik diharapkan lebih murah. “Kami sedang menegosiasikan harga dan kelengkapannya, termasuk tempat pengisian daya di kantor-kantor pemerintah,” kata Syamsul.
Dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya akan melakukan test drive kendaraan listrik untuk memastikan kualitas dan kinerjanya sebelum resmi digunakan sebagai kendaraan dinas operasional.
@mpa
