Rektor UNS Tak Ingin Ada Klaster PTM di Universitas

Editor Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, ketika bersilaturahmi dengan wartawan. /visi.news /tok suwarto
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | SOLO – Terjadinya kasus pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa sekolah di Kota Solo, yang kedapatan siswanya positif terpapar Covid – 19, tidak terjadi di jenjang perguruan tinggi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, memastikan, PTM di kampus UNS yang sudah berlangsung sekitar 1,5 bulan tetap berjalan lancar dan tidak ditemukan mahasiswa peserta PTM yang positif Covid – 19.
“Kita menerapkan pembelajaran tatap muka di UNS dengan ketentuan bersyarat dan bertahap. Pelaksanaan pembajaran dilakukan secara hybrid learning, ada yang PTM ada yang daring. Mahasiswa peserta PTM terikat persyaratan protokol kesehatan secara ketat dan melalui evaluasi berdasarkan PPKM pelaksanaannya ditinjau secara bertahap,” ujar Rektor UNS menanggapi wartawan, dalam silaturahmi di rumah makan Laris Manis, Selasa (19/10/2021).

Prof. Jamal mengungkapkan, disamping persyaratan protokol kesehatan yang ketat, seperti ketentuan pengukuran suhu badan, keharusan mencuci tangan dengan sabun dan lain-lain, mahasiswa peserta PTM harus sudah divaksinasi minimal sekali.

Jumlah mahasiswa peserta PTM per kelas juga dibatasi maksimal hanya 30 persen dari total tempat duduk. Sehingga, di tiap kelas rata-rata jumlah mahasiswa peserta PTM hanya sekitar 12 orang.

“Berdasarkan pembatasan itu, berarti mahasiswa peserta PTM hanya yang berasal di Kota Solo dan sekitarnya. Itupun harus seizin orang tua. Mahasiswa dari luar tetap harus mengikuti kuliah daring, sehingga dapat meminimalisasi penularan Covid – 19,” jelasnya.

Menurut Prof. Jamal, semua fakultas yang melaksanakan PTM melakukan evaluasi setiap seminggu sekali maksimal 2 minggu sekali tentang pelaksanaan protokol kesehatan dan ketentuan PTM sesuai peraturan Kemendikbud Ristek.

Mengutip hasil evaluasi yang dilaporkan setiap fakultas, dalam pelaksanaan PTM lebih dari 1,5 bulan ini di UNS tidak terdapat mahasiswa maupun dosen yang terkonfirmasi positif Covid – 19.

Baca Juga :  Dirut PLN Pastikan Keandalan Listrik dan Kecukupan Pasokan Selama Liburan Idul Fitri

“Di UNS memang tidak ada tes PCR secara acak seperti yang dilakukan Pemkot Solo di sekolah-sekolah. Jadi kasus yang terjadi di SD melalui tes PCR tidak terjadi di UNS. Kasusnya di SD dengan UNS juga berbeda, karena siswa SD belum divaksin sedang mahasiswa dikenakan ketentuan harus sudah divaksin,” sambungnya.

Rektor UNS yang juga Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) berharap, di kampus universitas khususnya yang dia pimpin tidak ada klaster PTM. Secara berseloroh dia minta, kalau ada mahasiswa yang merasa tidak enak badan sebaiknya tidak usah masuk kuliah.

Prof. Jamal menambahkan, dari 13 fakultas di UNS tidak semua melaksanakan PTM. Di fakultas yang telah melaksanakan PTM, setiap hari mahasiswa hanya diberi 2 mata kuliah. Selesai kuliah, para mahasiswa harus langsung pulang tidak boleh nongkrong di warung-warung.

“Jadi belum semua fakultas di UNS melaksanakan PTM. Tidak mungkin 40.000 di semua fakultas masuk, karena bisa menimbulkan masalah. Pelaksanaan PTM pun dilakukan secara bertahap. Setelah mahasiswa semester 1, akan disusul mahasiswa semester 5 yang akan melaksanakan tugas akhir. Tahap berikutnya tergantung perkembangan kondisi PPKM. Di UNS kalau level PPKM turun dari level 2 ke level 1 juga akan dipertimbangkan lagi,” tandasnya.@tok

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Bandung Optimis, Pilkades Berjalan Lancar dan Aman

Rab Okt 20 , 2021
Silahkan bagikanVISI.NEWS | SOREANG – Bupati Bandung Dadang Supriatna merasa optimis, bahwa Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2021 di Kabupaten Bandung, yang akan berlangsung besok, Rabu (20/10/2021), akan berjalan lancar dan aman. “Kita sudah gelar pasukan kemarin, sebarannya di masing-masing desa, dengan total jumlah pengamanan sekitar 1.144 personil gabungan. Saya […]