Search
Close this search box.

Ribuan Umat Buddha dan Peziarah Padati Candi Mendut di Tengah Terik Matahari

Bagikan :

VISI.NEWS | MAGELANG – Di tengah terik panas matahari, ribuan masyarakat Buddha dan peziarah lainnya memadati Candi Mendut untuk memulai perjalanan bakti menuju Candi Borobudur. Perjalanan bakti ini merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2568/2024, yang menjadi momen penting dalam kalender keagamaan Buddha di Indonesia. Masyarakat tampak bersemangat meskipun suhu udara cukup panas, menunjukkan dedikasi dan kesungguhan mereka dalam menjalankan ibadah ini.

Acara utama dipusatkan di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Taman ini, yang dikenal sebagai tempat suci bagi umat Buddha, menjadi lokasi ideal untuk pelaksanaan acara yang sakral ini. Dengan latar belakang kemegahan Candi Borobudur, para peserta terlihat khusyuk mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia. Di antara kerumunan, terlihat berbagai kelompok masyarakat, termasuk para pelajar dari berbagai institusi pendidikan.

Dari ribuan masyarakat yang memenuhi jalanan, tampak beberapa orang mengenakan almamater kampus yang bertuliskan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus. Kehadiran mahasiswa dari IAIN Kudus ini menarik perhatian banyak orang karena menunjukkan adanya toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Mereka ikut berpartisipasi dalam acara ini dengan penuh semangat dan rasa hormat, menambah kehangatan dan kebersamaan dalam suasana perayaan.

“Kami dari Mahasiswa IAIN Kudus, merasa senang bisa turut pada acara Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2568/2024 ini,” kata Rissalatul Maulida, seorang mahasiswa IAIN Kudus, di halaman Gereja Katolik Bunda Maria Sapta Duka, Mendut, Magelang, pada Minggu (14/7/2024). Pernyataan ini menggarisbawahi rasa syukur dan kebahagiaan mereka bisa ikut serta dalam acara keagamaan ini, serta menunjukkan dukungan terhadap keberagaman budaya dan agama di Indonesia.

Baca Juga :  Bupati Bandung Lantik Pengurus TP-PKK dan TP-Posyandu Kabupaten Bandung

Rissalatul dan teman-temannya dari IAIN Kudus tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam beberapa kegiatan, termasuk membantu panitia dalam berbagai persiapan dan pelaksanaan acara. Kehadiran mereka menambah semarak dan memperkuat pesan perdamaian dan persaudaraan yang diusung dalam Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2568/2024. Mereka berharap partisipasi mereka dapat menjadi contoh positif bagi generasi muda lainnya dalam menjaga harmoni antarumat beragama.

Suasana di sekitar Candi Mendut dan Candi Borobudur pada hari itu dipenuhi dengan aura kebersamaan dan spiritualitas. Dari pagi hingga sore, para peserta mengikuti rangkaian acara dengan khidmat, termasuk chanting Tipitaka dan berbagai ritual keagamaan lainnya. Tidak hanya masyarakat Buddha yang hadir, tetapi juga masyarakat umum yang ingin merasakan suasana perayaan yang damai dan sakral ini.

Indonesia Tipitaka Chanting dan Asalha Mahapuja 2568/2024 ini berhasil menjadi simbol kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Melalui partisipasi aktif berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dari IAIN Kudus, acara ini menunjukkan bahwa perbedaan agama dan budaya bukanlah penghalang untuk saling menghormati dan bekerja sama demi menciptakan kehidupan yang harmonis. Dengan semangat ini, Indonesia terus berupaya menjaga dan memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman.

@rizalkoswara

Baca Berita Menarik Lainnya :