VISI.NEWS | BANDUNG – Nama Bahlil Lahadalia, S.E., ramai disebut-sebut sebagai calon Ketua Umun (Caketum) Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Partai Golkar) yang akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) IX pada 20-21 Agustus 2024 ini. Golkar melaksanakan Munaslub seusai Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari kursi Ketum.
Adalah Idrus Marham, Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar yang dengan tegas menyebutkan bahwa Bahlil akan terpilih secara aklamasi dalam Munas IX Partai Golkar. “Tanpa mendahului takdir Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT bahwa Insya Allah pada munas yang akan dilakukan tanggal 20 besok, dipastikan saudara Bahlil Lahadalia terpilih secara aklamasi,” kata Idrus dalam konferensi pers di Kawasan Matraman, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Idrus mengeklaim, dukungan internal Partai Golkar terhadap Bahlil sudah sangat luar biasa hampir mendekati paripurna. Menurut dia, seluruh pemilik suara yang ada di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sudah memberikan dukungan scecara tertulis atas pencalonan Bahlil Lahadalia sebagai Ketum DPP Partai Golkar periode 2024-2029.
Berbeda dengan Caketum sebelumnya yang rata-rata pernah duduk di pengurus DPP Partai Golkar, Bahlil mendobrak tradisi tersebut karena ia tidak pernah tercatat sebagai pengurus DPP. Sehingga kemungkinan Munas IX hari ini akan diawali oleh perubahan AD/ART Partai Golkar agar bisa mengakomodir Bahlil sebagai Ketum.
Siapa Bahlil Lahadalia ?
Bahlil lahir pada 7 Agustus 1976 di Banda, Maluku Tengah. Ia adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak 19 Agustus 2024. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Investasi Indonesia sejak 28 April 2021 hingga 19 Agustus 2024.
Karier Politik dan Pemerintahan
Bahlil Lahadalia memulai karier politiknya sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dari 12 Februari 2015 hingga 23 Oktober 2019. Ia kemudian diangkat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ke-19 pada 23 Oktober 2019 dan menjabat hingga 19 Agustus 2024. Selama periode tersebut, Lahadalia memainkan peran penting dalam memfasilitasi investasi di Indonesia.
Pada 28 April 2021, Lahadalia dilantik sebagai Menteri Investasi Indonesia ke-4 setelah pembentukan Kementerian Investasi. Namun, ia sempat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ad interim pada 4 Februari 2022 menggantikan Arifin Tasrif yang mengalami masalah kesehatan akibat Covid-19, sebelum akhirnya kembali ke posisinya sebagai Menteri Investasi.
Pendidikan dan Kehidupan Awal
Bahlil Lahadalia mengenyam pendidikan dasar dan menengah di Sulawesi Tenggara sebelum melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak di Papua. Ia menyelesaikan pendidikan tingginya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura pada usia 26 tahun setelah sempat tertunda akibat kerusuhan Mei 1998. Selama masa kuliah, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam dan menjabat sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.
Karier Profesional
Setelah lulus dari perguruan tinggi, Lahadalia memulai kariernya sebagai pekerja di Sucofindo dan kemudian mendirikan beberapa perusahaan termasuk PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses. Ia memiliki sepuluh perusahaan yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk transportasi dan properti.
Kehidupan Pribadi
Bahlil Lahadalia menikah dengan Sri Suparni dan dikaruniai lima anak. Ia berasal dari keluarga yang sederhana, dengan ayah bernama Lahadalia dan ibu bernama Nurjani. Selain sebagai pengusaha, Lahadalia dikenal karena persahabatannya dengan Presiden Joko Widodo, yang dimulai sejak mereka sama-sama berkarier di dunia usaha.
Kembali ke Golkar
Bahlil Lahadalia sempat menjadi anggota Partai Golkar sebelum berhenti pada tahun 2009. Ia kembali bergabung dengan Golkar pada tahun 2024 menjelang dilantiknya kembali sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Dengan pengalaman luas di bidang investasi, pengembangan usaha, dan politik, Bahlil Lahadalia terus berkontribusi dalam pengembangan sektor energi dan mineral serta iklim investasi di Indonesia.
@uli