Oleh Aep S Abdullah
MENJELANG Pemilu 2024, kandidat kepala/wakil kepala daerah di Kabupaten Bandung mulai ancang-ancang untuk memilih pasangan yang bisa meraup suara banyak. Tulisan ini coba mengupas wacana yang berkembang di Kabupaten Bandung, namun tentunya belum mengupas secara keseluruhan karena ada partai-partai yang masih menyembunyikan dan belum terukur calonnya untuk Pilkada nanti.


Sebelumnya beredar kemungkinan majunya Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan dengan Sahrul Gunawan yang sekarang beristirahat di bawah Pohon Beringin rindang. Namun nampaknya, Sahrul sendiri belum tentu bisa maju dari partai tersebut karena Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung sendiri Sugianto berpotensi untuk maju sebagai kepala daerah. Meski rekomendasi kepala daerah itu dari DPP Partai Golkar, namun soliditas struktur Partai Golkar Kabupaten Bandung menjadi kekuatan sendiri untuk memajukan calonnya sesuai aspirasi mereka.
Terlebih pria yang akrab disapa Sugih ini sudah banyak tahu tentang “dalem-dalemannya” politik di Kabupaten Bandung karena ia merintis jadi politisi dari mulai anak tangga paling bawah sampai dipuncak seperti sekarang ini. Di kalangan milenial Golkar, nama Sugih pun banyak disebutkan karena selain pernah jadi Ketua KNPI juga aktif di Kwarcab. Pantas saja kalau banyak didorong kalangan untuk maju menjadi orang nomer satu di Kabupaten Bandung.
Informasi dari sumber di lingkungan Partai Golkar menyebutkan, kalau partai ini di Pileg 2024 bisa meraih kursi di atas jumlah kursi DPRD Kabupaten Bandung yang ada sekarang (11 kursi) maka Sugih akan maju bertarung sebagai kandidat bupati, tapi kalau di bawah 11 kursi, kemungkinan ia maju sebagai cawabul dengan Koalisi PKB – Golkar dan pasangan H.M. Dadang Supriatna – H. Sugianto bisa saja terjadi. Namun yang menarik, nama Sugih sendiri di internal Partai Golkar Kabupaten Bandung dipandang sudah saatnya terjun memimpin daerah.


PKS, Mengoreksi 2020
Hal lain yang menarik menjelang pemilihan kepala daerah tahun depan adalah besarnya semangat PKS untuk mendominasi kursi di DPRD Kabupaten Bandung. Selaku pimpinan partai tersebut Gun Gun Gunawan mentargetkan hampir 40 persen kursi dewan di Kabupaten Bandung bisa diambil PKS.
“Partai PKS itu kan nomor partainya 8, dan 8 delman artinya delapan menang sedangkan 20 motor itu kami harapkan PKS bisa mendapatkan 20 kursi,” ungkap Ketua DPD Partai PKS Kabupaten Bandung H. Gun Gun Gunawan saat dihubungi VISI.NEWS Rabu (10/05/2023).
Pada saat mendaftar ke KPU, partai ini beda dari yang lain, dengan cara yang tidak biasa mereka datang menggunakan kendaraan, 8 delman sebagai simbol nomor urut PKS dan 20 motor sebagai simbol untuk mencapai targetnya 20 kursi itu. Jumlah kursi di DPRD Kabupaten Bandung sendiri 55 kursi.
PKS termasuk partai yang sangat diperhitungkan di Kabupaten Bandung. Partai ini paling konsisten, dengan kaderisasi yang terus berjalan dan banyak mencetak kader militan, dan tren raihan kursi di setiap Pileg terus meningkat. Sehingga, kalau target 20 kursi itu bisa diraih, PKS akan mengoreksi “kesalahan” di Pilkada 2020 lalu, dengan mengusung pasangan calon bupati & wakil bupati sendiri. Peraih kursi nomor dua terbesar ini (10 kursi) pada Pilkada 2020 lalu, tidak bisa meloloskan kader baik untuk cabup maupun cawabup. Kalau target ini berhasil, kans pasangan Gun Gun Gunawan & Sahrul Gunawan terbuka.
Sahrul Gunawan sebagai figur politisi artis memang sampai saat ini masih menjadi magnet raihan suara. Terlebih hasil survei yang dilakukan salah satu partai besar pada Maret lalu menunjukkan suami dari Dine Mutiara ini masih paling tinggi elektabilitasnya.
Namun, Sahrul mau naik perahu mana di kontestasi nanti?
Partai Golkar nampaknya belum tentu bisa dipakai untuk kendaraan politik Sahrul Gunawan baik pada Pilkada nanti maupun sebagai “jembatan” menuju Senayan. Dinamika di partai ini masih memunculkan banyak kemungkinan.
Dadang – Sahrul Edisi 2
Sebagai figur yang bernilai dimata pemilih, Sahrul Gunawan nampaknya harus menyelamatkan karir politiknya ke depan. Sehingga meski diragukan banyak pihak nampaknya kemungkinan kembalinya pasangan Dadang – Sahrul masih bisa terjadi. “Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Kalau seusai Pilkada lalu ada sedikit friksi, anggap saja itu pelajaran penting bagi Sahrul untuk lebih mengenal dinamika politik yang ada dan mengokohkan kakinya di Kabupaten Bandung. Ia nampaknya mulai lebih dewasa dalam berpolitik. Ini modal penting bagi Sahrul. Kalau dia bisa semakin matang, bukan saja bisa jadi bupati tapi bekal pengalaman di Kabupaten Bandung bisa menjadi bekal penting kalau mau jadi Gubernur. Kan dia masih muda, ” ujar tokoh pemuda di Ciparay H. Deden yang rumahnya pernah dijadikan tempat brainstormingnya Sahrul Gunawan maupun Dadang Supriatna pada Pilkada lalu.
Kemampuan lobi dan jejaring Sahrul baik di tingkat Jabar maupun Pusat, sangat mungkin ia kembali diusung oleh partai lamanya, atau mungkin partai lain yang berkoalisi dengan PKB yang pastinya akan mengusung Dadang Supriatna sebagai cabup. Dadang & Sahrul sendiri nampaknya mulai “berdamai”.
Terlebih kalau PKB nanti bisa menjadi peraih mayoritas suara, jalan ke arah sana bagi Sahrul kemungkinan bisa lebih terbuka. Artinya, pasangan Cabup/Cawabup Dadang-Sahrul Edisi 2, bisa saja terjadi. Sebagai figur pimpinan partai, Dadang Supriatna sendiri dikalangan dekatnya dikenal bukan figur pendendam. Ia orang yang logis dan sangat realistis. Terlebih masing-masing sudah lebih menunjukkan kedewasaan berpolitiknya.***
- Penulis, Plt. Pemimpin Redaksi