Search
Close this search box.

Hitung Mundur 100 Hari Kerja Bedas, Trotoar di Soreang Masih jadi Tempat Parkir

Hak pejalan kaki di trotoar Terminal dan Pasar Soreang terampas dengan digunakannya parkir motor. @visi-news.com/ki agus

Bagikan :

VISI.NEWS – Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kabupaten Bandung, menyesalkan ‘pembiaran’ trotoar di Pasar dan Terminal Soreang yang menjadi hak pejalan kaki dijadikan tempat parkir motor. Ironis dengan 100 hari kerja Pasangan ‘Bedas’ yang sekarang jadi Bupati/Wakil Bupati Bandung HM Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan yang akan membenahi Kab. Bandung.

Ketua GMBI Distrik Kab. Bandung Suparman menjelaskan, trotoar itu diperuntukkan untuk kenyamanan pejalan kaki sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.76/KPTS/Db/1999 tanggal 20 Desember 1999, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan trotoar adalah bagian dari jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan. Diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan.

“Sebab trotoar yang salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar,” katanya di Soreang, Kamis (27/5/2021).

Untuk itu semestinya, perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan masyarakat. Jadi jangan sampai trotoar beralih fungsi jadi tempat parkir motor.

Dia mengakui, pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) di lokasi, seperti tidak ada yang menyentuh keberadaan tersebut. Selain hanya sibuk menarik retribusi angkot.

“Jadi sebenarnya masalah trotoar itu ada di instansi mana kewenangannya, dan mengapa permasalahan ini tidak pernah ditanggapi sama sekali oleh instansi terkait,” ujar dia.

Kenyataan ini disesali Suparman, yang merasa kalau pelanggaran ini diketahui tapi untuk dibiarkan terjadi. “Selamat menikmati, trotoar di Soreang jadi tempat parkir motor,” pungkas dia. @qia/alfa

Baca Berita Menarik Lainnya :