VISI.NEWS – Setelah bungkam atas aksi boikot oleh wartawan saat pengumuman undian nomor paslon bupati, Kamis (24/9/2020), Ketua KPUD Kab. Bandung Agus Baroya akhirnya memberikan klarifikasi. Melalui pesan Whatsapp Agus mengatakan bahwa pembatalan liputan langsung oleh wartawan karena keluarnya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 13/2020 tentang Penyelenggaraan Pilkada Dalam Situasi Covid-19.
Dalam Pasal 55 PKPU tersebut menyatakan bahwa bahwa pleno rekapitulasi hanya dihadiri oleh: a) Pasangan calon (Paslon), b) 2 Bawaslu, c) 1 Liaison Officer (LO) dan d) Komisioner. “PKPU ini kami terima tanggal 24 kurang lebih pukul 05.00 WIB,” jelasnya.
Sebelumnya, ungkap Agus, tanggal 23 September 2020 sore, KPU Kab. Bandung, Polresta, Kodim, Kesbangpol, Satpol PP, Dinkes, PWI dan IJTI telah meninjau lokasi pleno untuk gladi kotor layout pleno. “Bahkan jumlah wartawan sudah disepakati dengan bukti ID Card sebanyak kurang lebih 25 wartawan tulis, fotografer 5 dan wartawan TV sebanyak 8 orang. Juga sudag diatur tempat duduk dan titik/area wartawan TV. Ini artinya sejak awal sebelum PKPU, KPU Kab. Bandung sangat konsen dengan fungsi media, tapi karena PKPU itu turun sangat mendadak,” paparnya.
Pada saat pagi menjelang jam 9 (24 September 2020) saat dimulai pleno ruang pleno, ungkap Agus, (suasana) memang clear dari pihak-pihak diluar yang dimaksud Pasal 55 PKPU tersebut. “Karena waktu yang sangat mepet ini yang membuat komunikasi kurang berjalan,” jelasnya.
“Kami juga membatalkan kehadiran seluruh undangan di ruang pleno termasuk tamu dari KPU Provinsi, juga tidak masuk ke ruang pleno. Juga tidak mengijinkan rombongan paslon yang awalnya 15 orang menjadi 3 orang per paslon. Artinya sama sekali bukan direncanakan tidak wellcome kepada media,” imbuh Agus.
Tapi apapun itu, ungkapnya, pihaknya memahami kekecewaan rekan-rekan media dan tentu akan diperbaiki komunikasi dengan media dikemudian hari. Rencananya, Senin depan akan bertemu PWI dan IJTI. “Saya sudah japri dan kontak telepon dengan Kang Rahmat Ketua PWI dan Kang Rezi Ketua IJTI. Semoga ada kesepahaman dan perbaikan kedepan,” jelasnya.
Ketika disinggung anggaran untuk sosialisasi dalam bentuk iklan di media massa, Agus mengungkapkan bahwa anggaran termasuk sosialisasi dan iklan kerjasama dengan media juga berjalan. Namun ia tidak menjelaskan rinci dari program sosialisasi melalui iklan di media massa tersebut.@mpa/asa