Search
Close this search box.

Studi: Generasi Muda Lebih Rentan Terkena Kanker Dibandingkan Baby Boomers

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa generasi muda, khususnya Gen X dan Milenial, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan dengan generasi Baby Boomers. Studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Public Health ini menemukan bahwa ada perbedaan signifikan dalam tingkat kejadian dan jenis kanker antara setiap generasi. Secara spesifik, generasi muda ini memiliki risiko lebih tinggi terhadap 17 jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, pankreas, dan rahim.

Mengutip CNN, studi ini dilakukan oleh peneliti dari American Cancer Society dan University of Calgary di Kanada. Mereka menganalisis data lebih dari 23 juta pasien yang didiagnosis dengan 34 jenis kanker, serta lebih dari 7 juta orang yang meninggal karena 25 jenis kanker. Data tersebut dikumpulkan dari North American Association of Central Cancer Registries dan US National Center for Health Statistics, mencakup orang dewasa berusia 25 hingga 84 tahun dari Januari 2000 hingga Desember 2019.

Kepala staf ilmiah dari American Cancer Society, William Dahut, menyatakan bahwa dari 34 jenis kanker yang diamati, 17 di antaranya mengalami peningkatan insidensi dan 5 di antaranya mengalami peningkatan mortalitas pada orang dewasa muda di bawah usia 50 tahun. Adapun 17 jenis kanker tersebut antara lain adalah kanker kardia lambung, usus halus, payudara reseptor estrogen positif, indung telur, hati dan saluran empedu intrahepatik pada wanita, kanker mulut dan faring yang tidak terkait HPV pada wanita, anus, kolorektal, badan uterus (korpus), kantung empedu dan saluran empedu lainnya, ginjal dan pelvis renalis, pankreas, mieloma, lambung non kardia, testis, leukemia, dan sarkoma Kaposi.

Para peneliti menghitung tingkat kejadian kanker dan tingkat kematian akibat kanker berdasarkan tahun kelahiran, yang dipisahkan interval lima tahun dari 1920 hingga 1990. Hasilnya menunjukkan bahwa kejadian kanker meningkat pada setiap kelompok yang lahir sejak 1920-an untuk 8 dari 34 jenis kanker. Pada kelompok yang lahir di tahun 1990 atau Milenial, angka kejadiannya meningkat dua hingga tiga kali lebih tinggi untuk kanker pankreas, ginjal, dan usus halus.

Baca Juga :  6 Red Flag dalam Diri Sendiri yang Bisa Menghambat Perkembangan

Lebih lanjut, peneliti juga menemukan bahwa pada kelompok kelahiran 1990, terdapat peningkatan kejadian kanker yang berkisar antara 12 persen lebih tinggi untuk kanker ovarium, dan 169 persen lebih tinggi untuk kanker korpus uterus. Dr. Andrea Cercek, onkolog medis gastrointestinal sekaligus wakil direktur Center for Young Onset Colorectal and Gastrointestinal Cancers, menyatakan bahwa meningkatnya kasus kanker di kalangan dewasa muda kemungkinan disebabkan oleh perubahan lingkungan atau gaya hidup.

“Studi ini menunjukkan bahwa beberapa kanker yang sebelumnya tidak lazim pada orang dewasa muda kini meningkat insidennya,” ujar Cercek. “Tidak diketahui mengapa kanker ini, seperti kanker gastrointestinal, kanker ginekologi, dan kanker payudara ER-positif, meningkat insidennya pada orang dewasa muda, tetapi kami yakin peningkatan ini kemungkinan besar disebabkan oleh paparan dini terhadap satu atau beberapa faktor lingkungan,” tambahnya.

Para peneliti menemukan bahwa 10 dari 17 kanker yang kasusnya meningkat pada kelompok kelahiran muda berkaitan dengan faktor obesitas, termasuk kolorektal, ginjal dan pelvis renalis, kantong empedu dan saluran empedu, korpus uterus, pankreas, kardia gastrik, payudara reseptor estrogen positif, ovarium, mieloma, serta hati dan saluran empedu. Karena kanker memerlukan waktu untuk berkembang, kanker terkait obesitas ini dapat dikaitkan dengan kesehatan pada masa kanak-kanak.

“Jika orang-orang terkena kanker di usia dini, itu berarti paparan mereka – baik itu lingkungan, iklim, pola makan, atau apa pun – terjadi di usia yang lebih muda juga,” pungkas Dahut.

@shintadewip

Baca Berita Menarik Lainnya :