VISI.NEWS | BANDUNG – Hidup itu sederhana, yang rumit itu pikiran kita. Jika pikiran kita tidak dikendalikan, berbagai masalah bisa muncul yang akan mempengaruhi kondisi jiwa kita. Pikiran yang kacau dapat mengganggu hati kita, membuatnya kotor atau jahat, dan dalam kasus yang parah, bisa menyebabkan stres berat hingga gangguan jiwa.
Oleh karena itu, sangat penting untuk merawat jiwa agar tetap sehat. Jika tidak dirawat, jiwa bisa menjadi kotor atau bahkan jahat. Perawatan jiwa bisa dimulai dengan memasukkan pikiran-pikiran positif, seperti berzikir memuji Allah SWT, mengucapkan hidup sehat, berkah, dan bahagia, serta bersabar dan tidak marah-marah. Hindari berburuk sangka, mencela orang lain, dan selalu merasa mudah mencari rezeki. Sungguh beruntung mereka yang mampu mensucikan jiwanya.
Allah SWT berfirman:
“Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS Asy Syams [91]:7-10).
Menghindari pikiran negatif dan su’udzon terhadap Allah SWT atau sesama manusia sangat penting karena bisa merusak jiwa. Menurut ilmu kedokteran, kebiasaan berpikir negatif bisa menyebabkan dyspepsia (penyakit sulit mencerna), seperti yang dijelaskan dalam buku ‘The Healing & Discovering the Power of the Water’ oleh Dr. Masaru Emoto.
Kita mengenal pepatah Latin “Mens sana in corpore sano“, yang artinya “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” Artinya, jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat. Untuk menjaga jiwa tetap sehat, kita perlu merawatnya dengan baik, mengisinya dengan ilmu yang baik termasuk ilmu agama, pikiran positif, dan selalu berhusnudzon kepada Allah SWT dan sesama manusia.
Menjaga tubuh tetap sehat dengan memberikan asupan yang baik juga penting. Merawat jiwa dengan ilmu agama adalah cara terbaik. “Milikilah hubungan yang intim dengan Sang Pencipta, Allah Yang Maha Kuasa.” Kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan bertakwa dan berjihad di jalan-Nya.
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS Al Maa’idah [5]:35).
Kita juga harus banyak melakukan amal saleh dan berinfak. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhir serta beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS Al Baqarah [2]:62).
Orang yang mempunyai jiwa sehat akan menjadi orang baik. Jika dikombinasikan dengan hati yang bersih, orang baik akan menimbulkan perilaku baik terhadap sesama. Berbuat baik itu yakinlah kita sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya. Ingatlah, manusia akan menikmati dan memperoleh apa yang diusahakannya.
Allah SWT berfirman:
“Jika kamu berbuat baik, maka kebaikan itu untuk kalian sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu akan kembali kepada dirimu sendiri.” (QS Al Israa’ [17]:7).
Berusahalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meningkatkan ketakwaan, melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan ikhlas, serta memperbanyak amal saleh.
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Hasyr [59]:18-19).
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, menganugerahi kita jiwa yang sehat, menjadikan kita orang baik, serta meridhai amal saleh kita untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.
@uli