VISI.NEWS | JAKARTA – Debt collector selama ini dipekerjakan perusahaan leasing atau pembiayaan untuk menagih debitur yang tidak membayar cicilan jatuh tempo. Namun, berapa gaji debt collctor tersebut?
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno gaji setiap debt collector berbeda-beda tergantung masing-masing dari perusahaan leasing.
“Kalau yang debt collector yang bekerja di perusahaan pembiayaan ya per bulan hitungan gajinya. Tergantung dari lama kerjanya, jadi tiap perusahaan juga beda-beda,” ujar Suwandi seperti yang dilansir Merdeka.com, Jumat (24/2).
Hal ini dirasakan oleh Adly (24) yang bekerja menjadi seorang debt collector pada tahun 2020 lalu. Dia sudah berpengalaman menjadi debt collector di dua perusahaan leasing yang berbeda.
Tentu dari kedua perusahaan tersebut gaji yang diterimanya juga berbeda. Adly bercerita pada saat di perusahaan pertama dia mendapatkan gaji pokok sebesar Rp3,5 juta per bulan. Sedangkan pada perusahaan kedua ia mendapatkan gaji sebesar Rp4,2 juta.
“Dulu tahun 2020 gaji di perusahaan pertama itu Rp3,5 juta dapat komisi hariannya paling kecil tuh Rp17.000 kalau besarnya kurang tahu. Kemudian di perusahaan kedua itu gaji Rp4,2 juta dapat komisi kayanya Rp600.000, saya lupa besarannya berapa,” ujar Adly kepada Merdeka.com, Jumat (24/2).
“Setiap debt collector dapat komisinya itu beda-beda, tergantung barang apa yang sedang ditagih,” katanya. @mpa
