Mengurangi Risiko Bencana, BPBD Ajak Masyarakat Waspada Ancaman Gempa Bumi

Editor Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama. /visi.news/engkos kosasih.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung mengajak masyarakat untuk mewaspadai ancaman gempa bumi yang akhir-akhir ini dirasakan di wilayah timur Kabupaten Bandung. Seperti diketahui gempa bumi yang dirasakan di Kabupaten Bandung ini dengan sumber gempa di wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

Kejadian terbaru peristiwa gempa bumi dengan magnitude 4,5 terjadi di kawasan Kabupaten Sumedang pada Senin (1/1/2024) malam pukul 20:45:48. Peristiwa gempa bumi tersebut yang terjadi kesekian kalinya berdasarkan informasi yang didapat di lapangan.

Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bandung senantiasa harus meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi.

“Mengingat ancaman bencana gempa bumi tak bisa diprediksi. Gempa bumi bisa terjadi sewaktu-waktu,” kata Uka Suska dalam keterangannya, Senin (1/1/2024) malam.

Uka Suska mengungkapkan ada beberapa langkah yang harus diperhatikan ketika terjadi bencana gempa bumi. Saat berada di dalam rumah, katanya, segera menyelamatkan diri dan berlari ke luar rumah dan berdiri di titik aman dan jauh dari bangunan yang rawan ambruk.

“Saat terjadi gempa bumi, hindari bangunan yang rawan ambruk, seperti tembok maupun hal lainnya yang dapat mengancam keselamatan jiwa,” tutur Uka Suska.

Ia menerangkan bahwa bencana alam gempa bumi itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu gempa tektonik dan vulkanik.

“Gempa tektonik disebabkan oleh terjadinya pergeseran kedua lempeng yang bertabrakan. Sedangkan gempa vulkanik disebabkan oleh aktivitas gunung aktif atau gunung berapi, yang menyebabkan terjadi getaran bumi dampak adanya aktivitas magma pada bagian saluran magma atau lubang kepundan,” jelas Uka Suska.

Apapun itu peristiwa gempa bumi, kata dia, yang penting masyarakat bisa menyelamatkan diri disaat bencana alam itu terjadi sewaktu-waktu. “Dengan adanya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam gempa bumi, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana yang dialami masyarakat,” katanya.

Baca Juga :  Angka Stunting di Kabupaten Garut, Dinkes 7,9 % Kemenkes 35,2 %

Uka Suska juga merasa yakin bahwa disaat masyarakat mengetahui ada getaran gempa sudah memahami apa yang harus dilakukan, yaitu menyelamatkan diri ke titik lokasi aman dari ancaman bahaya gempa bumi tersebut.

“Kita juga terus memberikan edukasi kepada perangkat RT, RW maupun perangkat desa/kelurahan dan kecamatan disaat menghadapi ancaman bencana gempa bumi. Ini penting diketahui sejak dini oleh masyarakat dalam upaya mengurangi risiko bencana,” katanya.

Uka juga berharap kepada masyarakat karena Kabupaten Bandung masuk zona rawan gempa bumi, sehingga dalam proses pembangunan rumah atau perkantoran harus tahan gempa bumi.

“Lebih aman dari ancaman gempa itu, bangunan yang terbuat dari kayu maupun bambu karena ancaman risikonya sangat minimal. Walau yang namanya gempa bumi tidak bisa diprediksi. Tetapi kita sebagai manusia diwajibkan untuk ikhtiar dalam proses memahami ancaman bencana gempa bumi dan dampak risiko yang bakal terjadi,” tuturnya.

@kos

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Update Gempa Sumedang, 248 Rumah Rusak dan 456 Warga Mengungsi

Sen Jan 1 , 2024
Silahkan bagikanVISI.NEWS | SUMEDANG – Gempa bumi berkekuatan M 2,7 yang mengguncang Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12/2023) malam masih menyisakan dampak yang dirasakan hingga Senin (1/1/2024). Berdasarkan data yang diterima, jumlah rumah yang rusak akibat gempa mencapai 248 unit, terdiri dari 138 rumah rusak ringan dan 110 rumah rusak berat. […]