Rembug BEDAS, Cara Bupati Dadang Supriatna Kelola Pemerintahan yang Transparan

Silahkan bagikan
  • “Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Bandung dan Baznas Kabupaten Bandung yang telah memberikan bantuan insentif ini. Ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap kegiatan keagamaan di Kabupaten Bandung. Kami berharap program ini bisa berlanjut dan berkembang,” kata Ustadzah Siti, salah satu penerima insentif. Lebih lengkapnya klik di sini

VISI.NEWS | SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung sampai akhir Desember 2023 sudah menggelar Rembug BEDAS (Riungan Sareng Masyarakat Kabupaten Bandung Bedas) di sebanyak 84 desa dari 270 desa dan 10 kelurahan di 31 kecamatan.

Acara ini, menurut Bupati H.M. Dadang Supriatna, bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi, membangun partisipasi, menggali aspirasi, dan memberikan solusi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi Kabupaten Bandung BEDAS.

Rembug BEDAS 2023 biasanya dihadiri oleh Bupati Bandung, Kepala Dinas, Camat, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan masyarakat Kabupaten Bandung. Acara ini juga diisi dengan dialog interaktif menyangkut berbagai kegiatan di desa. Lebih lengkapnya klik di sini

Dalam sambutannya, Bupati Bandung menyampaikan visi dan misi Kabupaten Bandung, yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang bangkit, edukatif, dinamis, agamis, dan sejahtera.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Bupati Bandung menggariskan lima misi, yaitu:

  1. Membangkitkan daya saing daerah.
  2. Menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata.
  3. Mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi masyarakat yang menunjung tinggi kreatifitas dalam bingkai kearifan lokal dan berwawasan lingkungan.
  4. Mengoptimalkan tata kelola pemerintahan melalui birokrasi yang profesional dan tata kehidupan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai keagamaan.
  5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan prinsip keadilan dan keberpihakan pada kelompok masyarakat lemah.

Kondisi demografi

Bupati Bandung juga menyampaikan kondisi demografi Kabupaten Bandung, yang terdiri dari 31 kecamatan, 270 desa, 10 kelurahan, 4.305 RW, 17.791 RT, dengan jumlah penduduk 3.718.660 jiwa (50,96% laki-laki dan 49,04% perempuan), jumlah kepala keluarga 1.228.718, usia produktif 2.802.376, dan luas wilayah 174.084 hektar. Lebih lengkapnya klik di sini

13 Program Strategis

Baca Juga :  Kadinkes Pastikan Tidak Ada Hepatitis Akut Misterius di Jatim

Selanjutnya, Bupati Bandung memaparkan 13 program strategis Kabupaten Bandung, yang meliputi:

  1. Insentif Guru Ngaji berikut BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
  2. Pinjaman Modal Bergulir Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan Melalui Bank BJB dan Bank BPR Kerta Raharja.
  3. Pemberian Asuransi dan atau Subsidi Kepada Petani.
  4. Insentif Limas berikut BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
  5. Insentif RT, RW dan PKK Desa berikut BPJS Ketenagakerjaan.
  6. Peningkatan Siltap / Insentif Pemdes dan BPD berikut BPJS Ketenagakerjaan.
  7. Beasiswa Ti Bupati (Besti) Untuk Anak – Anak Hafidz Al-Quran dan atau Anak Berprestasi.
  8. Pembangunan 5 Buah Rumah Sakit Daerah (Kertasari, Cilamung, Ciwidey, Arjasari, dan Bojongsoang).
  9. Pembangunan 7000 Unit Rutilahu Setiap Tahun.
  10. Penambahan Sekolah : 28 unit SMP dan Megajukan 22 Unit SMA Baru Ke Provinsi.
  11. Muatan Lokal Bandung Pendidikan Untuk TK,SD,dan SMP – Pancasila dan UUD 1945 – Pendidikan Bahasa Sunda, dan Budaya Lokal – Mengajak Membangun Aula-Quran
    – Dalam Upaya Membantu Karakter Anak-Anak Berprestasi Yang Berkahlakul Karimah.
  12. Penyediaan Mesin ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri )
  13. Insentif Ustad/Ustadzah, Takmir, Dan Marbot berikut BPJS ketenagakerjaan

Bupati Bandung menekankan bahwa program-program tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Bandung untuk melayani dan memberdayakan masyarakat Kabupaten Bandung. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mengawasi pelaksanaan program-program tersebut. Lebih lengkapnya klik di sini

Insentif guru ngaji

Salah satu program yang mendapat perhatian khusus dari masyarakat adalah insentif guru ngaji. Program ini memberikan insentif sebesar Rp. 534.800 per bulan kepada 17.000 guru ngaji di Kabupaten Bandung, yang terdiri dari Rp. 350.000 uang tunai, Rp. 168.000 untuk BPJS Kesehatan (untuk guru ngaji, suami/istri, dan dua anak), dan Rp. 16.800 untuk BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, guru ngaji yang mengikuti program ini selama tiga tahun berturut-turut akan mendapat beasiswa pendidikan sebesar Rp. 174.000.000. Lebih lengkapnya klik di sini

“Program ini sangat bermanfaat bagi kami, karena selama ini kami mengajar ngaji tanpa mengharapkan imbalan apapun. Dengan adanya insentif ini, kami merasa dihargai dan diakui oleh pemerintah. Kami juga bisa memenuhi kebutuhan keluarga kami dan meningkatkan kualitas pengajaran kami,” ujar Ustadz Asep, salah satu guru ngaji yang menerima insentif.

Baca Juga :  Jumlah Aktif Covid-19 di Kota Bandung Nyaris Sentuh 9.000 Kasus

Program lain yang juga mendapat apresiasi dari masyarakat adalah program bantuan insentif bagi ustadz/ah, takmir, dan marbot se-Kabupaten Bandung. Program ini bersumber dari zakat profesi, infaq, dan shadaqah dari ASN/PNS Kabupaten Bandung yang dikelola oleh Baznas Kabupaten Bandung. Program ini memberikan insentif sebesar Rp. 152.000 per bulan kepada 4.091 ustadz/ah, takmir, dan marbot se-Kabupaten Bandung, yang terdiri dari Rp. 100.000 uang tunai, Rp. 36.000 untuk BPJS Kesehatan, dan Rp. 16.800 untuk BPJS Ketenagakerjaan. Lebih lengkapnya klik di sini

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Bandung dan Baznas Kabupaten Bandung yang telah memberikan bantuan insentif ini. Ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap kegiatan keagamaan di Kabupaten Bandung. Kami berharap program ini bisa berlanjut dan berkembang,” kata Ustadzah Siti, salah satu penerima insentif.

Salurkan Jaminan

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung melaporkan realisasi layanan kepesertaan APBD Kabupaten Bandung periode Januari 2022 – Oktober 2023. Dalam periode tersebut, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan jaminan kematian sebesar Rp. 16.968.000.000 untuk 404 kasus, jaminan kecelakaan kerja sebesar Rp. 296.567.790 untuk 11 kasus, jaminan kesehatan untuk 66 guru ngaji sebesar Rp. 2.730.000.000, jaminan kesehatan untuk 19 honorer pemda sebesar Rp. 798.000.000, dan jaminan kecelakaan kerja untuk 6 honorer pemda sebesar Rp. 170.726.950. Lebih lengkapnya klik di sini

“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Bandung. Kami juga mengapresiasi kerjasama yang baik dengan pemerintah Kabupaten Bandung dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat, khususnya guru ngaji, ustadz/ah, takmir, marbot, dan honorer pemda,” kata Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bandung Bojongsoang Rizal Dariakusumah.

Rembug BEDAS 2023 biasanya ditutup dengan doa bersama dan penyerahan bantuan kepada masyarakat. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi dan harmoni antara pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bandung dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Bandung. Lebih lengkapnya klik di sini

@mpa/adv

Baca Juga :  AFJ Fair, Festival Pertama di Yogyakarta yang Mengangkat Isu Kesejahteraan Ayam Petelur

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tolak untuk Kepentingan Politik Pasangan Capres, Gus Muhaimin, "Bansos harus tetap dilaksanakan"

Rab Jan 3 , 2024
Silahkan bagikanVISI.NEWS | KUTAWARINGIN – A. Muhaimin Iskandar, Cawapres pasangan Capres Anies Rasyid Baswedan atau Pasangan AMIN hadir di tengah-tengah sekitar 12.000 kader Kor TPS di Gedung Indoor Si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). Muhaimin Iskandar yang merupakan Ketua Umum PKB ini hadir pada pelaksanaan […]