REFLEKSI | Nasihat

Silahkan bagikan

Oleh Bambang Melga Suprayogi, M.Sn.

NASIHAT merupakan obat penguat, penangkal kebodohan, vitamin untuk mereka yang mau maju dan jadi seorang pemenang, baik di dunia, maupun diakhiratnya kelak.

Mendengar nasehat juga mampu menghilangkan celakanya diri, untuk tidak terjerembab dan masuk pada lubang kepahitan yang nantinya akan menyengsarakan hidup kita.

Nasihat baik yang kita dengar merupakan rangkuman pengalaman orang lain, yang ia sampaikan intinya pada kita, sehingga kita bisa menyikapi hidup, dan menyiasatinya lebih baik dari yang bersangkutan.

Nasihat baik juga merupakan petunjuk jalan keselamatan, jalan kebahagiaan yang menuntun kita sukses meraih apa yang kita mau.

Bayangkan…
Kita bisa mendapat kesempatan belajar dari apa yang kita dengar, padahal orang lain menempuh itu semua selama puluhan tahun ia berproses. Maka setelah kita tahu kiatnya, perjalanan kita menempuh suatu maksud atau tujuan, bisa lebih mudah dan cepat kita lakukan.

Jika kita menutup pintu nasihat dari siapapun.
Berarti kita membuka pintu diri kita lebar-lebar untuk dimasuki bisikan, hasutan, dan ajakan setan.

Jika pernah anda melihat bagaimana seorang motivator handal memberi nasihat jitunya meraih kesuksesan, dan untuk itu kita harus membayar ratusan ribu bahkan sampai jutaan rupiah untuk mendengarkannya, maka sesungguhnya, kita tinggal mau saja untuk mendengar kisah-kisah hebat, kiat-kiat sukses dari ratusan juta orang lainnya, yang mau berbagi kisah, dengan kitanya mau mendengar, dan pasang kuping untuk mencerna ribuan nasihat kebaikan yang mereka sampaikan di dunia maya, lewat tontonan yang positif tentunya, yang bisa kita cari di YouTube atau dimana pun, dengan syarat asal ada kemauan dari kitanya, dan siap mendengarkannya.

Nasihat baik adalah pembuka jalan kebenaran, pintu awal menuju cahaya yang menunjukkan keberadaanNya.

Baca Juga :  ZTE Raih Skor Tinggi dalam "Lightwave Innovation Reviews"

Maka ketika kita mau mendengar nasihat baik, berarti kita dituntun untuk menjauhi lubang-lubang jebakan, dan ranjau yang iblis buat.

Nasihat baik adalah salah satu cara Allah menolong manusia lainnya, dengan perantaraan manusia yang mulia, yang memiliki nurani dan hati yang bening, sehingga ia akan dengan kasih sayangnya, membuka pintu kebenaran, dan pintu keselamatan bagi manusia lainnya, agar manusia itu selamat dan sampai pada tujuan mulianya.

Iblis, dengan perangkat turunannya, setan, jin, dan manusia laknat, paling benci pada manusia yang saling nasihat menasihati dalam kebaikan. Sebab bagi golongan pendurhaka ini, masuknya nasihat baik yang diterima manusia, akan menutup celah dan jalannya, dalam usaha ia untuk membuat manusia melakukan dosa dan kefatalan yang akan menghinakan diri si manusia tersebut.

Maka pantas, mereka yang tidak mau mendengar, gampang menjadi sasaran iblis untuk dibelokkan dan dijerumuskan.

Maka jangan sungkan kita untuk mau mendengar nasihat baik.
Seribu nasihat baik, merupakan kunci keselamatan yang menjadi bekal kita dalam perjalanan di dunia.

Nasihat itu sebagaimana bekal air yang kita perlukan, yang kita bawa dalam mengarungi padang pasir yang tandus dan gersang.

Iblis sangat kuat mempengaruhi manusia dengan bisikan-bisikan yang ia hembuskan setiap saatnya, itu sama seperti helaan tarikan nafas kita, yang tak pernah putus menghirup udara agar kita hidup.

Dan usaha iblis pun sama, seperti helaan nafas juga ia menggoda dan mempengaruhi manusia dengan militansinya yang tak kenal lelah, untuk menjerumuskan anak cucu keturunan Adam ini.

Dan itu ia lakukan, dari setiap celah helaan nafas yang ia tunggu datangnya kelalaian dalam diri kita.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tamim bin Aus ad-Daryra, Rasulullah SAW bersabda: “Agama adalah nasihat.”
Kami (para sahabat) bertanya, ”Untuk siapa?”
Beliau menjawab, ”Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin, dan manusia pada umumnya.” (HR Muslim).

Baca Juga :  Perkuat Peran Pesantren untuk Perbaikan Akhlak Bangsa

Seperti itulah nasihat ini dijadikan penguat oleh Nabi kita kanjeng Nabi Muhammad SAW, yang bahkan menunjukan bahwa agama itu pun adalah nasihat.

Berbahagialah kita yang masih mau mendengarkan nasihat.
Bersukacitalah kita yang tak lelah mau mencari nasihat.

Jika kita mau mendengar nasihat, utamanya dari ayah ibu, guru, mursyid spiritual, orang lain, juga para ulama, maka insyaAllah selamatlah dunia dan akhirat kita, karena kita tak pernah enggan untuk mau mendengar nasehat-nasihat baik itu.

Nasihat baik dari manusia kepada manusia, merupakan cara Allah mencintai dan menyayangi mahluknya, subhanallah.

Alhamdulillah.***

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

MUI Gelar Diskusi Sikapi Potensi dan Dampak Pemurtadan Model Baru

Sen Okt 24 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | JAKARTA – Lembaga Dakwah Khusus MUI menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Menyikapi Modus Pemurtadan dan Mualaf Dalam Dakwah Terdepan” di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/10/2022). Diskusi ini, menurut Ketua Panitia FGD, Nazar Haris, bertujuan menyikapi munculnya modus pemurtadan baru di Indonesia. “Dulu pemurtadan […]