BPBD Kab. Bandung Gelar Webinar Sosialisasi Pentingnya Literasi Bencana Sejak Dini

Editor Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama. /visi.news/engkos kosasih
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan webinar sosialisasi pentingnya literasi bencana sejak dini dan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Kamis (25/4/2024).

Webinar itu dengan tema siap untuk selamat, yang dihadiri Kepala BPBD Kabupaten Bandung Cakra Amiyana dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama. Webinar ini dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional tahun 2024.

Narasumber pada giat webinar itu yakni Lukmanul Hakim, Fasilitator Nasional SPAB Human Initiative, dan Triana Lestari, Disen Asisten Ahli/Peneliti Psychological Disaster Literacy. Pesertanya lebih dari 250 orang yang tergabung dalam webinar tersebut.

Pada sambutannya, Kepala BPBD Kabupaten Bandung yang juga Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mengungkapkan secara umum bencana di Kabupaten Bandung.

Cakra Amiyana mengungkapkan terkait dengan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) di Kabupaten Bandung saat ini mengalami penurunan.

“Penurunan IRBI di Kabupaten Bandung itu, setelah dilakukan sosialisasi dan mitigasi bencana. Selain itu, Pemkab Bandung yang diinisiasi oleh BPBD sudah memiliki dokumen kajian risiko bencana Kabupaten Bandung,” kata Cakra.

Cakra juga turut menyampaikan arahan dari Wapres KH. Ma’ruf Amin pada Rakornas yang dilaksanakan di Kota Bandung, Rabu (24/4/2024).

Cakra menyebutkan pada Rakornas Penanggulangan Bencana 2024, Wapres Ma’ruf Amin mengungkapkan lima butir arahannya. Pertama, kembangkan industrialisasi penanggulangan kebencanaan dengan penerapan teknologi dan inovasi.

Kedua, lakukan pemetaan risiko bencana secara tepat dan valid. Ketiga, perkuat pelayanan kebencanaan. Ketiga, terapkan kebijakan dan upaya pemulihan pascabencana. Kelima, susun dan rencanakan pembiayaan kegiataan penanggulangan bencana secara integratif dan tidak tumpang tindih.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengungkapkan, bahwa setiap tanggal 26 April merupakan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN). Pada Jumat (26/4/2024) sekitar pukul 10.00 WIB, BPBD Kabupaten Bandung secara serentak akan menggelar HKBN dengan ditandai pemukulan kentongan.

Baca Juga :  Sejumlah Kepala Daerah dari PKB Hadir di Puncak Harlah ke-25 di Solo

“Hal ini telah diinisiasi oleh BNPB sejak tahun 2007 bertepatan dengan ditetapkannya Undang – Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pada tanggal 26 April 2007,” jelas Uka Suska.

Menurutnya, HKBN dicanangkan sebagai perwujudan sikap waspada dan siap siaga akan potensi bencana. Selain itu untuk membudayakan latihan secara terpadu, terencana dan berkesinambungan guna meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.

“Hari ini tepat 17 tahun peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. Saya selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung menghimbau kita semua mengubah cara pandang menyikapi bencana yang semula hanya sebagai respon saat terjadi bencana menuju paradigma pengurangan risiko bencana melalui serangkaian tindakan pencegahan dan mitigasi bencana,” jelasnya.

“Salah satunya yang saat ini kita laksanakan yaitu berupa webinar yang mengangkat tema pentingnya literasi bencana sejak dini,” imbuhnya.

Ia menyebutkan tema webinar, “Pentingnya Literasi Bencana Sejak Dini – Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)”.

Uka Suska mengatakan, sejalan
dengan arahan Perka BNPB nomor 4 tahun 2012 tentang pedoman penerapan sekolah atau madrasah aman dari bencana yang berfokus pada membangun karakter bangsa yang tangguh terhadap bencana sejak dini.

“Selain itu kita dapat mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian terdahulu terutama di wilayah Kabupaten Bandung yang merupakan kawasan dengan ragam potensi kebencanaan. Mengindikasikan tingginya potensi sekolah atau madrasah yang akan terdampak bencana dan menimbulkan banyak korban apabila tidak disiapkan pendidikan sadar bencana sedari dini,” tuturnya.

Selain itu, kata Uka Suska, kegiatan ini mendukung juga program Kementerian
Pendidikan melalui Permen Kemendikbud RI nomor 33 tahun 2019 tentang penyelengaraan program satuan pendidikan aman bencana. Hal itu dengan mensosialisasikan pendidikan berbasis resiko bencana dalam memberikan pelindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari risiko bencana dengan meningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di satuan pendidikan.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Pemerasan Auditor BPK Jabar ke Puskesmas dan RSUD  Bakal Segera Disidangkan

Menurutnya, terdapat tiga pilar utama Satuan Pendidikan Aman Bencana yaitu, pertama fasilitas sekolah aman. Kedua, manajemen bencana di sekolah, ketiga pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

“Maka dari itu dengan pertimbangan wilayah Kabupaten Bandung yeng
mempunyai banyak potensi bencana serta jumlah penduduk yang besar literasi masyarakat untuk sadar dan siap akan resiko bencana sangat diperlukan dan ditanamkan sejak dini dimulai dari unit terkecil seperti keluarga dan lingkungan sekolah agar kita selamat dari bencana,” tuturnya.

Menurutnya, ada tiga layanan pihak sekolah yang harus dilaksanakan, pertama pada saat prabencana, satuan pendidikan bertanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan kajian-kajian yang melibatkan
semua komponen sekolah termasuk melibatkan orang tua siswa.

Kedua, pada saat situasi darurat bencana, satuan pendidikan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan terhadap semua warga sekolah dari dampak yang ditimbulkan bencana tersebut.

Ketiga, pada saat pasca bencana satuan pendidikan tentunya harus bergerak lebih cepat agar kehidupan di sekolah segera pulih kembali.

“Tentunya dengan selalu terus berkoordinasi dengan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BPBD dan pihak-pihak lain yang terkait,” katanya.

@kos

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Segera Dinonaktifkan

Kam Apr 25 , 2024
Silahkan bagikanVISI.NEWS | SIDOARJO – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali bakal segera dinonaktifkan pasca-ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan bahwa sebagaimana regulasi yang ada, semua kepala daerah yang tersandung kasus dan ditetapkan sebagai tersangka secara otomatis akan […]